Unusa Jadi Pusat Implementasi Penyediaan Air Bersih di Pesantren

Surabaya ­­- Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menjadi pusat implementasi penyediaan air bersih di pesantren seluruh Indonesia. Sebagai langkah awal, Unusa menargetkan ada 100 pesantren di Jawa Timur yang digarap instalasinya dalam penyedian air bersih. Ini didasarkan dari pengamatan dan penelitian Unusa bahwa penyediaan air bersih di pesantren-pesantren masih sangat kurang.

“Alhamdulillah Unusa satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mewujudkan penyedian air bersih di pesantren,” ungkap Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie saat menghadiri Unusa Media Gathering 2023, Ahad (26/11) di Mojokerto.

Melalui (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) LPPM Unusa, penyediaan air bersih di pesantren tidak dengan cara ngebor. Tapi memanfaatkan air sungai terdekat untuk diolah. Unusa memiliki instalasi enggineringnya. Bahkan proses instalasi penyedian air di pesantren levelnya sampai tingkat bisa diminum. “Jadi ada levelnya untuk mandi sampai diminum,” sambung Prof Jazidie.

Namun perlu diketahui bahwa Unusa tak hanya sebagai implementator saja. Tapi Unusa juga menjadi pusat penelitian air bersih. Seperti kerja sama yang terjalin dengan National University of Singapore.

Penelitiannya, mulai dari bagaimana pengolahan limbah air jadi air bersih. Instalasinya lebih praktis. Termasuk bahan yang digunakan berbentuk powder (serbuk) dalam kemasan sachet sebagai bahan untuk menjernihkannya. “Jadi sekarang tidak perlu ada instalasi rumit,” sambungnya.

Menurut Prof Jazidie, implementasi air bersih merupakan langkah nyata Unusa untuk bangsa setelah meraih predikat unggul.

“Unusa ditunjuk Pemerintah sebagai implementator. Tak hanya mamasang instalasi saja, tapi penyedian air bersih di seluruh Tanah Air. Targetnya sampai pada level air minum. Besok Senin, kita presentasi untuk menyediakan pemasangan air bersih di pesantren,” katanya.

Lebih detil Prof Jazidie menguraikan, untuk instalasi penyediaan air bersih di pesantren memerlukan biaya kisaran Rp 50-100 juta. Mulai dari penyediaan air bersih untuk mandi  hingga sampai bisa diminum Saat ini yang sudah diterapkan di pesantren Madura. “Yang pilot project di Madura sudah berhasil,” tandasnya. (***)