Membanggakan, Mahasiswa Kebidanan Unusa Lulus 100 Persen Uji Kompetensi

Surabaya – Prestasi membanggakan berhasil diraih Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Mahasiswa FKK Unusa program studi (prodi) D3 Kebidanan berhasil lulus uji kompetensi (Ukom) 100 persen. Sedangkan mahasiswa prodi D3 Keperawatan lulus uji kompetensi 96 persen.

Dekan FKK Unusa, Khamida., SKep, Ns, MKep, mengungkapkan, Ukom merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikannya sekaligus merupakan salah satu syarat kelulusannya dari perguruan tinggi. Hal ini diatur dalam pasal 2 ayat (1) dan pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 tahun 2020 tentang Tata cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan.

“Uji kompetensi ini merupakan proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai standar profesi guna memberikan jaminan bahwa mereka mampu melakukan peran profesinya secara aman dan efektif di masyarakat,” jelasnya, Sabtu (16/9).

“Saat ini bentuk uji kompetensi di Indonesia adalah uji kompetensi nasional melalui aplikasi Computer Based Test (CBT),” sambungnya.

Khamida menuturkan ada beberapa faktor apa yang berperan terhadap tingginya persentase kelulusan Ukom mahasiswa D3 Kebidanan maupun D3 Keperawatan.

“Faktor yang berpengaruh antara lain proses belajar mengajar yang baik di mana soal-soal untuk UTS UAS menyesuaikan seperti soal-soal Ukom. Kemudian dilaksanakannya try out Ukom, baik internal dan eksternal,” jelasnya.

Ia juga menyatakan bahwa komitmen yang tinggi serta dukungan pimpinan, para dosen serta tenaga kependidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari capaian yang diperoleh dalam Ukom ini.

Ada pun uji kompetensi yang diikuti mahasiswa D3 Kebidanan antara lain kompetensi etik legal dan keselamatan kerja, kompetensi promosi kesehatan dan konseling, kompetensi pengembangan diri dan profesionalisme, kompetensi landasan ilmiah keterampilan klinis pada masa remaja dan prakonsepsi, hingga kompetensi landasan ilmiah keterampilan klinis praktik kebidanan pada kehamilan.

“Sedangkan uji kompetensi yang diikuti mahasiswa D3 Keperawatan antara lain keperawatan anak, keperawatan maternitas, hingga keperawatan gerontik,” imbuhnya.

Khamida berharap bagi mahasiswa yang telah lulus Ukom agar dapat membuktikan bahwa mereka siap bersaing dalam mengisi institusi-institusi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta ataupun melakukan praktik mandiri nantinya. (***)