Kolaborasi Dosen Unusa, ITS dan Unej, Pantau Status Kesehatan Ibu dan Anak Secara Digital

Lamongan – Digitalisasi sudah menyentuh ke berbagai sektor dan bidang. Dalam hal kesehatan, digitalisasi sudah harus diterapkan hingga ke tingkat puskesmas bahkan posyandu.

Kalangan akademisi memiliki peran penting agar digitalisasi di dunia kesehatan hingga ke tingkat paling bawah bisa diterapkan.

Karena itu, para dosen dari beberapa kampus berkolaborasi untuk melakukan digitalisasi buku KIA (Kartu Ibu dan Anak). Tujuannya agar pemantauan status kesehatan ibu dan anak bisa lebih optimal.

Ada enam dosen dari tiga universitas dengan status klaster perguruan tinggi yang berbeda. yakni Rizki Amalia dari Prodi S1 Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan dan Endang Sulistiyani dari Prodi Sistem Informasi, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Tekhnologi Digital, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

Juga ada Retno Aulia Vinarti dari Departemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Adistha Eka Noveyani dari Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember dan 1 mahasiswa dari D3 Kebidanan yakni Resa Alpiana dan mahasiswa dari Sistem Informasi Unusa, Nurul Riska Novita.

“Kami Bersama berkolaborasi dalam penelitian skema Kerjasama dalam negeri dengan pendanaan Dikti,” ujar Rizki Amalia selaku ketua tim.

Kegiatan dilakukan di Puskesmas Paciran pada Sabtu (19/8) lalu. Kegiatan ini di hadiri kurang lebih 70 orang baik ibu hamil, ibu pasca salin dan menyusui ibu balita dan juga bidan Puskesmas Paciran.

Tim kata Rizki menawarkan inovasi yakni sebuah platform digitalisasi buku KIA berbasis website. Fitur Ibu sebagai sahabat ibu untuk langsung terhubung dengan chat bot dan bisa berkonsultasi langsung dengan tenaga kesehatan.

Sementara Fitur Anak sebagai media penunjang pemeriksaan perkembangan anak dengan berbagai rentang usia secara digital lengkap beserta advice stimulasinya.

“Dilengkapi pula dengan buku KIA secara lengkap dapat di akses dan di download secara gratis di sini,” ungkap Rizki.

Semua antusias mengikuti kegiatan tersebut bahkan mencoba langsung dan berkonsultasi melalui chat bot untuk konsultasi ibu dan juga mengakses pemantauan perkembangan anak melalui website. Beberapa evaluasi baik dari bidan maupun ibu sudah kami catat sebagai bahan perbaikan. (***)