Surabaya – Program Studi S1 Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar kuliah pakar dengan tajuk yang menarik perhatian, “Nutrition Approach in Diabetes Mellitus.” Acara ini diadakan untuk memberikan wawasan mendalam tentang pendekatan gizi dalam mengelola dan mencegah diabetes mellitus, Kamis (19/12).
Salah satu narasumber dalam kuliah pakar ini, Dr. Hermina Novida, dr., Sp.PD, K-EMD, FINASIM, menyampaikan bahwa peningkatan kasus diabetes mellitus di masyarakat terjadi setiap tahunnya yang berdampak pada komplikasi penyakit lain dan meningkatkan angka kematian.
“Pola makan menjadi salah satu faktor penting yang turut andil dalam upaya pencegahan diabetes mellitus. Selain itu juga, tatalaksana pada pasien yang terjangkit penyakit tersebut memiliki pengaruh penting,” ujar dokter Spesialis Penyakit Dalam Endokrin-Metabolik-Diabetes itu.
Beberapa materi yang disampaikan dalam kuliah ini meliputi peran nutrisi dalam menjaga keseimbangan gula darah, pengaturan berat badan, dan pencegahan komplikasi pada penderita diabetes.
Narasumber lain, Yuyun Erlina Susanti, S.Gz., M.Kes., RD memberikan penyampaian materi mengenai panduan praktis tentang jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari, serta porsi yang tepat untuk menjaga kesehatan penderita diabetes.
“Mengatur porsi makan dengan bijak, dapat membantu penderita diabetes menjaga berat badan ideal dan mengelola gula darah dengan lebih efektif. Penekanan pada porsi makanan ini memberikan gambaran konkret dan dapat diaplikasikan sehari-hari,” tukasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dan masyarakat tentang pentingnya peran gizi dalam pengelolaan diabetes. Selain itu, acara ini juga bertujuan supaya menjadi wadah diskusi antara pakar gizi, mahasiswa, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kuliah pakar ini menjadi bukti nyata komitmen Unusa dalam menyediakan platform pembelajaran yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman. Semoga acara ini dapat memberikan manfaat besar bagi semua peserta, serta menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya nutrisi dalam mengatasi masalah kesehatan seperti diabetes mellitus. (Humas Unusa)