BEM FKIP Unusa Ajari Eco Printing Anak Disabilitas di UPTD Liponsos Kalijudan

Surabaya – Badan eksekutif mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (BEM FKIP Unusa) menggelar program pengabdian kepada anak-anak disabilitas dan praktik eco-printing (cetakan ramah lingkungan) di Liponsos Kalijudan.

Kegiatan ini sebagai bagian dari peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei.

Kegiatan berdurasi satu hari ini sangat berguna bagi mahasiswa secara umum terutama yang ada di organisasi BEM FKIP ini.

Melihat dari sasaran, setingkat BEM sudah seyogyanya mencakup lebih luas yang tidak hanya mahasiswa saja melainkan masyarakat luas.

Gubernur BEM FKIP Unusa Lailatul Muharromah, mengatakan,”kegiatan ini merupakan wujud kepedulian BEM FKIP Unusa terhadap anak-anak disabilitas serta lingkungan hidup. Kami ingin memberikan pengalaman belajar yang berkesan bagi anak-anak disabilitas sekaligus mengedukasi mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan.”

Acara ini dihadiri oleh puluhan anak disabilitas dari berbagai kalangan usia yang tergabung dalam Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Kalijudan.

Mereka diajak untuk berpartisipasi dalam praktik eco-printing menggunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan.

Selain praktik eco-printing, kegiatan ini juga melibatkan berbagai kegiatan edukatif dan hiburan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak-anak disabilitas.

Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi mereka.

Pembina BEM FKIP, Sunanto, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurutnya,”kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat kepada anak-anak disabilitas tetapi juga memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk peduli terhadap mereka. Anak-anak disabilitas juga memiliki potensi yang perlu diakui dan dikembangkan.”

Dengan menggabungkan pengabdian kepada masyarakat dan edukasi lingkungan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat, terutama dalam membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan inklusif dan kepedulian terhadap lingkungan hidup serta mengamalkan apa yang menjadi pedoman mahasiswa yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi. (***)