Surabaya – Program Studi Kesehatan Masyarakat (Prodi Kesmas) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memulai langkah untuk melebarkan sayap “Gerakan Pesantren Bersahaja (Bersih, Sehat, Harmonis, dan Sejahtera)” di Pondok Pesantren (Ponpes) Burhanul Hidayah Krembung, Sidoarjo. Gerakan ini juga merupakan tindak lanjut kolaborasi pendampingan program kesehatan masyarakat pondok pesantren dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Kali ini, Prodi Kesmas Unusa juga memberikan kesempatan lebih banyak bagi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam pengelolaan berbagai intervensi kesehatan masyarakat pesantren sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran kolaboratif dan partisipatif melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Bina Pesantren. 14 mahasiswa semester 4 yang telah lolos seleksi MBKM Bina Pesantren bersinergi dengan mahasiswa peminatan promosi kesehatan dan gizi kesmas semester 6 yang mengambil mata kuliah pemberdayaan masyarakat serta pendidikan konsultasi gizi dalam model pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PJBL). Gerakan ini adalah wujud tri dharma perguruan tinggi yang terdiri dari aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang terintegrasi.
Perencanaan, penjajakan, dan advokasi ke pihak pondok pesantren telah dilakukan sejak tahun 2023. Setelah memperoleh respon yang positif, Prodi Kesmas Unusa memulai aktivitasnya pada Maret 2024 dengan melakukan peluncuran (launching) Gerakan Pesantren Bersahaja dan serangkaian tahapan analisis situasi kesehatan masyarakat di Ponpes Burhanul Hidayah.
Analisis situasi yang dilaksanakan meliputi skrining, studi dokumen Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren), serta pengisian kuesioner pada laman Siskestren (Sistem Informasi Survei Kesehatan Pondok Pesantren) pada 9 Maret 2024 dan observasi STTU (Sanitasi Tempat-Tempat Umum) serta pengujian kualitas air pada 22 Maret 2024. Setelah itu, hasil yang didapat dari analisis situasi tersebut dipaparkan pada kegiatan MMP (Musyawarah Masyarakat Pesantren).
Peluncuran Gerakan Pesantren Bersahaja dihadiri oleh stakeholder pondok pesantren (pengasuh, pengurus, dan para pengajar), santri putra dan putri, Pihak Puskesmas Krembung, Dosen Prodi Kesmas, serta para mahasiswa yang terlibat.
Skrining kesehatan dilakukan pada 103 sampel dari kalangan santri pada jenjang MTS dan MA, terutama yakni santri yang mukim. Skrining yang tersedia diantaranya yaitu pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Lengan Atas (LILA), lingkar perut, kadar lemak, penilaian status gizi dan Angka Kecukupan Gizi (AKG), pemeriksaan tekanan darah, ketajaman penglihatan, Hb dan glukosa, serta pemeriksaan fisik anemia.
Selain itu, ada games edukatif yang sengaja dimainkan juga bersama para santri di sela-sela aktivitas skrining tersebut. Sedangkan kuesioner pada laman Siskestren telah diisi oleh sekitar 90 santri yang bermukim di PP. Burhanul Hidayah. Observasi dan studi dokumen juga dilakukan dengan pendampingan tenaga kesehatan di Poskestren Burhanul Hidayah untuk melengkapi data terkait dengan aspek kesehatan masyarakat pesantren dan perilaku santri. Selanjutnya, Prodi Kesmas melaksanakan observasi STTU untuk menilai aspek kesehatan lingkungan pesantren serta pengujian kualitas air menggunakan berbagai parameter, seperti suhu, TDS, kekeruhan, bau, pH, DO, dan ORP.
Kegiatan MMP diakhiri dengan penandatanganan “Deklarasi Komitmen Gerakan Mewujudkan Pesantren Bersahaja” bersama seluruh komponen yang terlibat. Sedangkan implementasi program yang merupakan tindak lanjut dari solusi yang telah disepakati pada forum MMP akan dimulai pada beberapa bulan kedepan sampai akhir Tahun 2024 dan dimungkinkan untuk terus berlanjut pada tahun berikutnya.
Ponpes Burhanul Hidayah sangat menyambut baik segala upaya untuk mewujudkan Pesantren Bersahaja ini. “Kami sangat berterima kasih atas apa yang sudah dan akan dilakukan oleh Prodi Kesmas Unusa untuk membantu pesantren kami menjadi lebih baik. Semoga kerjasama ini dapat terus berjalan baik dan juga membuahkan hasil yang baik. Kami berharap agar manfaatnya bisa dirasakan semakin luas oleh seluruh warga pondok pesantren, bahkan juga untuk masyarakat sekitar.” tutur Ustadz Khoirul Anwar, S.Th.I selaku Pengasuh Ponpes Burhanul Hidayah.
Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat Unusa juga menuturkan hal serupa. “Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada segenap jajaran PP. Burhanul Hidayah yang sudah berkenan menerima kami dengan baik sekaligus menjadi mitra kerjasama untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat pesantren.” tukas Dwi Handayani, S.KM., M.Epid saat peluncuran gerakan ini. (***)