Awalnya Tidak Pede, Mahasiswa FK Ini Raih Juara 1 Fighting Putra pada Kejuaraan Jujitsu

Surabaya – Kembali menorehkan prestasi, salah satu mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Hanif Ahmad Insantama memenangkan kejuaraan jujitsu antar pelajar dan mahasiswa se-Jawa Timur.

Dalam perlombaan tersebut, Hanif berhasil memperoleh Juara 1 Fighting Putra Kelas B. Perlombaan tersebut diselenggarakan oleh SMK Unitomo dan berhasil menarik perhatian banyak peserta dari berbagai perguruan tinggi.

Hanif, yang merupakan mahasiswa S1 kedokteran semester dua, berhasil menyingkirkan pesaing-pesaingnya dalam pertandingan sengit, menunjukkan keterampilan dan dedikasinya dalam olahraga beladiri jujitsu.

Ketika ditanya mengenai persiapan, Hanif mengungkapkan ia sempat tidak percaya diri saat mengikuti lomba.

“Awalnya saya tidak percaya diri karena merasa belum maksimal saat berlatih, apalagi waktu antara pendaftaran dan pertandingan juga tidak banyak, belum lagi saya juga harus kuliah,” ungkapnya, Kamis (7/3).

Lanjutnya, tantangan utama yang dihadapi Hanif sebelum pertandingan yakni manajemen waktu antara kuliah dan latihan.

“Salah satu tantangan utamanya itu manajemen waktu yang ketat antara kuliah di Fakultas Kedokteran dan latihan jujitsu. Sebisa mungkin ketika ada tugas tidak saya tunda agar tidak mengganggu latihan, untungnya latihan jujitsu itu malam hari dan cuma di hari senin dan rabu jadi masih bisa diatasi,” ujar pria kelahiran Surabaya, 19 Juli 2004 itu.

Sebagai mahasiswa kedokteran, Hanif merasa memiliki tanggung jawab akademis yang besar. Manajemen waktu menjadi kunci utama untuk bisa berlatih secara maksimal sambil menjalani kuliah.

“Saya harus berkomitmen keras dan mendisiplinkan diri agar bisa mencapai prestasi ini, bisa seimbang di kuliah dan olahraga juga,” ujarnya.

Dengan kemenangan ini, Hanif berencana untuk terus mengembangkan bakatnya dalam jujitsu dan memberikan motivasi kepada rekan-rekannya untuk tetap berkomitmen pada aktivitas olahraga, meskipun memiliki kesibukan akademis yang tinggi. (Humas Unusa)