Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menerima kunjungan studi banding dari Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubhara) dan Universitas Islam Lamongan (Unisla) pada Selasa (13/02).
Acara ini dihadiri oleh Rektor Ubhara, Drs. Anton Setiadji,SH.,MH., beserta jajarannya. Dari Unisla, kehadiran diwakili oleh Wakil Rektor 1, Dr. Zulkifli Lubis, dan beberapa staf akademik. Studi banding ini diadakan untuk mendiskusikan dan menggali informasi terkait implementasi RPL di lingkungan akademik kedua universitas tersebut.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme, menggambarkan komitmen kedua belah pihak dalam meningkatkan mutu pembelajaran di perguruan tinggi mereka. Salah satu poin utama yang dibahas adalah implementasi RPL sebagai alat untuk mengakui dan menghargai pembelajaran yang telah diperoleh mahasiswa di masa lampau.
Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS), Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA, turut hadir dalam acara ini, memberikan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan RPL di lingkungan akademik Ubhara dan Unisla.
Dalam sambutannya, Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA, menyatakan harapannya bahwa kegiatan ini dapat menjadi awal bagi civitas akademik Universitas Bhayangkara Surabaya dan Universitas Islam Lamongan untuk mengembangkan sistem RPL dengan lebih baik. Dia menekankan pentingnya mengakui pencapaian belajar mahasiswa di masa lalu sebagai langkah strategis dalam pengembangan pendidikan tinggi.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menyambut baik kunjungan dari Ubhara dan Unisla serta menegaskan komitmen Unusa untuk terus berkolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang RPL tetapi juga memperkuat jaringan kerjasama antar perguruan tinggi di Surabaya. Dengan semangat kerjasama yang kuat, diharapkan bahwa implementasi RPL dapat menjadi sukses dan memberikan manfaat positif bagi perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia. (Humas Unusa)