Membuka Mata terhadap Gangguan Jiwa, Dampak, Deteksi, dan Penanganannya dalam Masyarakat

Nur Azizah A.S, dr., Sp.KJ – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)

GANGGUAN jiwa merupakan masalah kesehatan yang seringkali dianggap tabu dan terabaikan dalam masyarakat. Namun, dampaknya dapat sangat merugikan bagi individu yang mengalaminya dan juga bagi lingkungan sekitarnya.

Di sekitar kita, kejadian terkait gangguan jiwa seringkali terjadi tanpa disadari. Misalnya, seseorang yang tiba-tiba menunjukkan perilaku yang tidak wajar seperti bicara sendiri atau melakukan tindakan yang berisiko bagi dirinya sendiri dan orang di sekitarnya. Hal ini bisa menjadi tanda-tanda gangguan jiwa yang perlu mendapatkan perhatian yang serius.

Penting bagi kita untuk bisa mendeteksi apakah kita atau orang di sekitar kita mungkin mengalami gangguan jiwa. Tanda-tanda seperti perubahan drastis dalam suasana hati, kesulitan dalam menjaga hubungan sosial, atau bahkan perubahan pola tidur dan makan dapat menjadi petunjuk. Jika kita merasa khawatir tentang kondisi kesehatan mental kita sendiri atau orang di sekitar kita, penting untuk segera mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.

Penanganan gangguan jiwa membutuhkan pendekatan yang holistik dan komprehensif. Pertama-tama, penting untuk mencari diagnosis yang tepat dari profesional kesehatan mental untuk menentukan jenis gangguan jiwa yang dialami. Setelah diagnosis ditegakkan, penanganan dapat meliputi kombinasi terapi psikologis, obat-obatan, dan dukungan sosial.

Bagi mereka yang memiliki gangguan jiwa, penting untuk mendapatkan dukungan dan pemahaman dari orang-orang di sekitarnya. Memberikan dukungan emosional, mendengarkan tanpa menghakimi, dan membantu mereka mengakses perawatan yang diperlukan adalah langkah-langkah penting untuk membantu proses pemulihan.

Namun, seringkali stigma sosial terkait gangguan jiwa dapat menjadi penghalang dalam proses penanganan. Masyarakat perlu memperbaiki persepsi negatif tentang gangguan jiwa dan menyediakan lingkungan yang inklusif serta mendukung bagi individu yang mengalaminya. Kampanye edukasi kesehatan mental juga dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perawatan kesehatan mental untuk masing-masing individu.

Dalam upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap kesehatan mental, kita semua memiliki peran penting untuk meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap orang-orang dengan gangguan jiwa. Dengan melakukan hal ini, kita dapat membantu mendorong akses yang lebih baik keperawatan yang tepat dan meningkatkan kualitas hidup bagi individu yang telah terdiagnosis gangguan jiwa serta masyarakat secara keseluruhan. (***)

Nur Azizah A.S, dr., Sp.KJ – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)

Kalender Akademik


This will close in 20 seconds