Menangani Bullying di Lembaga PAUD : Membentengi Anak-Anak dari Ancaman

Jauharotur Rihlah, S.Pd. M.Pd – Dosen FKIP

BULLYING atau intimidasi merupakan perilaku merendahkan yang dapat terjadi di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Pentingnya mengatasi bullying sejak dini tidak bisa diabaikan, karena ini adalah fase kritis dalam perkembangan karakter anak. Untuk menciptakan lingkungan PAUD yang aman dan mendukung, langkah-langkah preventif perlu diterapkan.

Bullying merujuk pada tindakan agresif yang sengaja dilakukan untuk merugikan atau menakut-nakuti orang lain secara berulang. Di PAUD, ini bisa melibatkan perilaku fisik, verbal, atau sosial yang dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan psikologis anak.

Jenis Bullying yang terjadi di PAUD diantaranya, Bullying Fisik yang melibatkan kekerasan fisik seperti pukulan atau tendangan. Bullying Verbal termasuk ejekan, celaan, atau ancaman secara lisan. Bullying Sosial mencakup isolasi sosial, penolakan, atau penyebaran gosip.

Cara Pencegahan Bullying untuk Anak Usia Dini di PAUD :

Membentuk Pendidikan Prasekolah Inklusif: Mendorong keberagaman dan mengajarkan nilai-nilai toleransi untuk membangun pemahaman positif tentang perbedaan.

Pembentukan Karakter: Mengintegrasikan program pembentukan karakter yang menekankan nilai-nilai seperti empati, kerjasama, dan rasa tanggung jawab.

Monitoring Aktivitas Anak: Pengawasan yang cermat dari guru dan pengasuh dapat membantu mendeteksi tanda-tanda bullying lebih awal.

Pendidikan Non-Kekerasan: Mengajarkan cara menyelesaikan konflik dengan damai dan berkomunikasi secara efektif.

Partisipasi Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam pengawasan dan mendukung kebijakan anti-bullying di PAUD.

Penting untuk diingat bahwa pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk menanggulangi bullying saat itu, tetapi juga untuk membentuk karakter anak agar memiliki pemahaman yang baik tentang respek dan empati.

Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di PAUD, kita dapat memberikan pondasi yang kokoh bagi pertumbuhan anak-anak yang tangguh dan berempati. (***)