Dokter Dian Islamiati: Ingin Mengabdi dan Kembali ke NTB

KEHIDUPAN di kota Besar seperti Surabaya tak menggoyahkan dokter Dian Islamiati untuk tidak kembali ke kampung halamannya. Cita-citanya ia akan mengabdi sebagai dokter dan kembali ke kampung halamannya di Dompu, Nusa Tenggara Barat.

“Alhamdulillah orangtua juga sudah menyiapkan tempat untuk praktik di sana,” katanya usai disumpah dan dilantik sebagai dokter Rabu (6/9) siang di Kampus Unusa.

Dian Islamiati meninggalkan tanah kelahirannya sejak ia melanjutkan SMA di kota Malang lalu kuliah di FK Unusa dan menjalankan pendidikan profesi dokter di Surabaya. Tapi bukan berarti ia enggan kembali ke daerahnya, jusutru sebaliknya ia tertantang untuk mengabdi dan kembali ke tanah kelahirannya seusai meraih gelar dokter.

“Cita-cita saya memang ingin kembali ke Dompu, NTB, karena keberadaan dokter di sana terbilang masih minim, dan saya ingin mengabdi di sana,” katanya.

Karena itu ia berdoa agar penempatannya setelah pengambilan sumpah nanti juga bisa di tanah kelahirannya, sehingga akan lebih cepat untuk penyesuaian diri setelah ia meninggalkan kampung halaman setemat SMP.

Putri ke empat dari enam bersaudara pasangan Iswan dan Baiduri ini mengatakan, sambil mengumpulkan uang ia berharap nantinya bisa melanjutkan ke program dokter spsesalis yang ia idamkan. “Saya memang berkeinginan untuk bisa melanjutkan ke program dokter spesialis, tapi nanti setelah punya banyak pengalaman sebagai dokter umum,” katanya.

Apakah selama menjalani koas pengalaman yang diperoleh belum cukup? “Saya pikir sangatlah cukup, tapi secara mandiri saya belum merasakan pengalaman itu karena masih harus berkonsultasi ke dokter pembimbing. Kini dengan telah diambil sumpah dan dilantik kepercayaan dieri saya bertambah dan saya harus mempraktikan apa yang telah saya peroleh selama koas,” katanya.

Pengalaman apa yang paling berkesan selama menjalani pendidikan dokter? “Dimarahi oleh dokter pembimbing. Pengalaman itu sangat membekas, tapi juga memunculkan semangat baru untuk terus bisa. Kadang saya sampai menangis, tapi orang tua selalu membesarkan hati saya untuk terus bersemangat dan belajar,” katanya.

Adakah pelarian yang dipilih ketika sampai dititik jenuh menjalani profesi pendidikan dokter? “Terus terang pelarian saya nonoton drama korea bergenre tentang kesehatan dan kedokteran. Tontonan itu sekaligus memberi semangat saya sekaligus memperoleh pelajaran berharga bagaimana menjalani koas dan tahapan stase yang sungguh menjadi kewajiban bagi seorang yang ingin menjadi dokter profesional. Sungguh tokoh yang diperankan Mark NCT adalah orang paling berpengaruh menyemangati saya saat koas,” katanya. Sudah berapa seri drama korea yang ditonton. “Tidak terhitung…pokoknya banyak, itulah pelarian saya di tengah kejenuhan menjalani koas,” katanya. (Humas Unusa)