Jantung Koroner, Tidak Hanya Menyerang Lansia Namun Ancaman Bagi Generasi Muda

Abraham Ahmad Ali, Sp.JP – Dosen Fakultas Kedokteran

Tahukah Anda jika penyakit jantung koroner menempati urutan pertama sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler di Indonesia?

Hal ini terbukti dengan adanya data dari Badan Statistik Dunia yang menyatakan bahwa 9,4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan 45% kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Angka tersebut akan terus meningkat hingga 23,3 juta pada tahun 2030.

Banyak Masyarakat yang beranggapan bahwa penyakit jantung koroner ini banyak terjadi pada usia lanjut. Namun nyata nya hal ini bisa juga terjadi pada generasi muda. Mengingat banyak generasi muda yang menjalani pola hidup yang tidak sehat serta kurangnya aktivitas fisik. Dalam artikel ini akan dibahas mengapa generasi muda juga beresiko mengalami jantung koroner dan apa saja pencegahan yang bisa dilakukan.

Sebelum melakukan pencegahannya kita harus tau penjelasan terkait penyakit ini. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penyempitan dinding arteri koronaria karena pembentukan lemak yang mengakibatkan menurunnya aliran darah pada pembuluh darah. Kondisi ini berdampak pada menurunnya kebutuhan oksigen otot jantung sehingga menyebabkan penurunan fungsi otot jantung dan kerusakan sel otot jantung.

Penyakit ini juga bisa menyerang generasi muda yang produktif. Perubahan pola hidup modern telah membawa dampak negatif terhadap kesehatan jantung mereka. Kebiasaan makan cepat saji, merokok, stress, konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, serta gaya hidup yang kurang aktif menyebabkan lonjakan obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi pada usia yang lebih muda.

Penting bagi generasi muda untuk mendapatkan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung sejak dini. Dibutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk terus menyampaikan edukasi berupa cara pencegahan penyakit ini.

Program-program penyuluhan yang mendorong gaya hidup sehat, pengenalan tentang makanan bergizi, serta pengenalan aktivitas fisik seperti olahraga pada usia dini dapat membantu mengurangi risiko jantung koroner di masa depan.

Generasi muda memang sudah seharusnya mulai peduli dengan kesehatannya. Usia bukan menjadi jaminan akan terhindar dari penyakit-penyakit ini. Sebenarnya menghindari risiko jantung koroner pada generasi muda bukanlah hal yang sulit dilakukan. Namun, perlu disiplin waktu dan kesadaran untuk mulai memperbaiki gaya hidup.

Mulailah dengan adopsi gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga berat badan ideal, serta berpartisipasi dalam aktivitas fisik secara rutin, dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Menghentikan kebiasaan merokok, mengelola stres dengan baik, serta melakukan pemeriksaan medis rutin juga merupakan langkah penting yang dapat diambil.

Sudah saatnya kita sadar bahwa penyakit jantung koroner bisa terjadi pada siapa saja tanpa melihat dari segi usia. Faktanya adalah penyakit ini tidak hanya mengancam kelompok lansia, namun juga generasi muda.

Dengan memahami risiko yang terlibat dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, generasi muda dapat memastikan masa depan yang lebih sehat dan bebas dari ancaman penyakit jantung. Pola hidup sehat menjadi kunci untuk permasalahan ini. Dibutuhkan edukasi, kesadaran dan tindakan yang tepat untuk menjaga jantung generasi muda tetap kuat dan berdetak dengan sehat. (***)