Mahasiswa KKN Unusa Ajari Warga Desa Tanjungan Membuat Syucorn

Gresik – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dari kelompok 13, Desa Tanjungan, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik melakukan banyak program kerja.

Salah satu program unggulan adalah memberdayakan warga membuat produk bernama Syucorn (susu jagung).

Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Abdul Hakim Zakkiy Fasya dan Renny Novi Puspitasari, 22 mahasiswa dari berbagai program studi itu melihat bahwa warga desa banyak menanam jagung. Sehingga hasil jagung di daerah itu sangat melimpah.

“Sayang sekali kalau hanya dijual mentah. Alangkah baiknya kalau diolah yang bisa menambah nilai dari produk itu,” kata Ketua Kelompok 13 KKN, Auliyaatul Fitriyah, mahasiswa program studi S1 Manajemen.

Selain bahan baku yang melimpah, mahasiswa KKN Kelompok 13 melakukan pemeriksaan banyak anak-anak di desa itu yang menunjukkan tanda-tanda atau gejala stunting. Setelah ditelusuri, karena mereka kurang suka minum susu.

Dari situlah, mahasiswa KKN Kelompok 13 mencoba untuk mengolah jagung yang menjadi komoditas unggulan di desa itu untuk diolah menjadi minuman yang kaya akan kandungan gizi bagi anak-anak.

Mahasiswa melakukan trial and error pembuatan susu jagung. Campuran bahan terbaik dilakukan. Tak lupa praktik itu dibagikan kepada beberapa warga untuk dicicipi.

“Setelah menemukan takaran yang pas, kami ajarkan warga membuat susu jagung yang kami berinama Syucorn,” ungkap Auliya panggilan Auliyaatul Fitriyah.

Produk yang diajarkan ini ternyata disukai anak-anak karena campuran susunya tidak terasa. Justru yang terada adalah rasa jagungnya.

“Dengan mengonsumsi susu jagung, anak-anak mendapatkan sumber protein yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan nilai gizi,” ujar Auliya.

Pembuatan Syucorn ini menjadi salah satu program unggulan dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD). Selain itu, warga juga diajari bagaimana memanfaatkan digital marketing demi memasarkan produk yang diproduksi.

Kamis (3/8) produk Syucorn ini resmi diperkenalkan mahasiswa di depan para perangkat desa, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan wali murid dari PAUD Tanjung Atfal di desa setempat.

Program yang digelar KKN Kelompok 13 ini mendapatkan dukungan dari para tamu undangan, khususnya Yuli selaku Lurah Desa Tanjungan.

“Syucorn ini merupakan terobosan baru di desa kami karena belum ada produk susu jagung. Rata-rata masyarakat hanya membuat pudding jagung. Sehingga ide ini menjadikan hal yang menarik dan patut untuk dipraktikkan di rumah karena bahan-bahan pembuatannya mudah didapat,” jelasnya. (***)