Surabaya – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah membuat program Profil Pelajar Pancasila. Program yang diperuntukkan bagi pelajar di jenjang TK hingga SMA ini bertujuan untuk membantu mewujudkan visi misi Kemendikbud dalam meningkatkan mutu pendidikan sekaligus menerapkan nilai-nilai Pancasila bagi para pelajar Indonesia. Sayangnya program ini masih belum diterapkan untuk jenjang perguruan tinggi. Berangkat dari alasan ini Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menerapkan program tersebut untuk anak didiknya.
“Di jenjang perguruan tinggi nggak ada. Sehingga kita mencoba merancang proposal supaya kegiatan (profil pelajar Pancasila) yang ada di jenjang TK hingga SMA itu diterapkan di jenjang perguruan tinggi. Akhirnya dari Profil Pelajar Pancasila kita geser menjadi Profil Mahasiswa Pancasila,” jelas Akhwani, S.Pd., M.Pd, PIC Projek Penguatan Profil Mahasiswa Pancasila Unusa, Jumat (21/7).
“Itu belum ada di Indonesia, baru kita yang mengawali,” imbuhnya.
Akhwani mengungkapkan Profil Mahasiswa Pancasila adalah mahasiswa yang memiliki profil jati diri sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti nilai-nilai yang menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong, tanggung jawab, dan lain sebagainya.
“Harapannya bisa menjadi garda terdepan dalam membangun bangsa, karena fenomena sekarang muncul adalah generasi muda yang berpendidikan justru menjadi (pemicu) masalah di masyarakat padahal seharusnya mahasiswa itu menjadi pelopor untuk mencerminkan jati diri yang baik di masyarakat,” urainya.
Menurut Akhwani, ide Profil Mahasiswa Pancasila itu baru muncul di tahun ini. Nantinya pihaknya dalam hal ini program studi S1 PGSD akan membuat work space atau lab Profil Mahasiswa Pancasila. Apalagi ide Profil Mahasiswa Pancasila ini berhasil mengantarkan S1 PGSD Unusa meraih dana hibah PPKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka) senilai lebih dari Rp 800 juta.
Ditambahkannya, melalui lab tersebut mahasiswa diharapkan bisa mengembangkan baik dari segi media, metode, atau apa pun yang berkaitan dengan menyebar luaskan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.
“Mahasiswa PGSD ini kan nantinya akan menjadi guru, tidak hanya menyampaikan materi (pembelajaran) tetapi juga pembentukan karakter anak didiknya. Nah lab Profil Mahasiswa Pancasila itu akan kita susun media-media inovatif, praktik-praktik bagaimana menanamkan nilai-nilai Pancasila,” jelasnya.
Akhwani menuturkan selain kegiatan di dalam kampus, pihaknya juga akan membuat kegiatan bina desa sebagai bagian dari implementasi program Profil Mahasiswa Pancasila.
Sementara itu Ketua Program Studi S1 PGSD Unusa, Sri Hartatik, M.Pd. mengungkapkan dana hibah PKKM Kemendikbud itu menjadi yang pertama kali diperoleh PGSD Unusa.
“Alhamdulillah PGSD Unusa tahun ini dipercaya untuk memperoleh dana hibah PKKM sebesar Rp 807.391.000,” ujarnya.
Sri Hartatik menuturkan saat ini pihaknya sedang melakukan seleksi terhadap mahasiswa yang akan melakukan kegiatan Bina Desa sekaligus magang sebagai implementasi pemanfaatan dana hibah yang telah diraih PGSD Unusa.
“Untuk kegiatan Bina Desa tema yang diusung adalah ‘Menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila’. Kegiatan Bina Desa ini dilaksanakan di salah satu desa di Kabupaten Gresik,” tandasnya. (***)