Surabaya – Pada sebagian orang, bekerja sekaligus berkarir di luar negeri, merupakan impian tersendiri yang ingin dicapai. Nah lulusan perawat kini juga memiliki kesempatan sama untuk bisa mendapatkan pengalaman bekerja sekaligus mengembangkan karirnya di luar negeri.
Itulah yang Selasa (4/7) siang dilakukan oleh Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), lembaga yang siap melatih para lulusan perawat dari perguruan tinggi manapun bekerja di lembaga kesehatan di Jepang. LPKS memberi pelatihan untuk lulusan D3, S1 dan Profesi Ners.
Bekerjasama dengan LPK Bahana Inspirasi Muda, LPKS Unusa menggelar seminar secara daring untuk membahas peluang kerja di Jepang dengan skema bebas biaya. LPK Bahana Inspirasi Muda merupakan lembaga pelatihan sekaligus penempatan tenaga kesehatan Indonesia untuk bekerja di Jepang.
Perlu diketahui, Jepang merupakan negara maju yang membutuhkan banyak tenaga kesehatan, khususnya perawat maupun caregiver yang bekerja merawat Lansia. Jumlah Lansia di Jepang sangat banyak karena kualitas hidup masyarakatnya sangat tinggi dan banyak Lansia yang ditinggalkan keluarganya bekerja, sehingga sering berada sendiri di rumah.
Direktur Utama LPKS Unusa, Dr Ima Nadatien, S.Kes., M.Kes., menyampaikan, Jepang menjadi salah satu tempat kerja peserta LPKS Unusa, utamanya di Tokyo dan Yamaguchi. Jepang kini membutuhkan caregiver cukup banyak.
“Kami dari LPKS Unusa akan selalu menjembatani dan mendukung penuh bagi para lulusan perawat, baik itu Unusa maupun perguruan tinggi lain untuk bekerja di luar negeri utramanya Jepang. Kami sudah beberapa kali memberangkatkan peserta untuk menjadi tenaga kerja kesehatan di sana,” ungkapnya.
Saat ini, terdapat lima peserta LPKS Unusa yang masih menjalani pembelajaran bahasa Jepang sebagai salah satu bekal penting untuk menjadi caregiver di negeri dengan julukan matahari terbit tersebut.
Ima menjamin para peserta dapat memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah Jepang, karena para pengajarnya adalah instruktur bahasa Jepang profesional yang sudah memenuhi standar dari Japan Foundation.
Pada kesempatan yang sama, Sony Dwiariyandi, S.T selaku Direktur LPK Bahana Inspirasi Muda menyampaikan, bekerja sebagai caregiver di Jepang dapat dilakukan dengan skema bebas biaya dengan Visa SSW.
“Untuk peluang karir di Jepang dengan skema bebas biaya akan kami dukung penuh dengan berkolaborasi bersama LPKS Unusa, sekaligus juga dengan Badan Perlindungan Pekerja Imigran Indonesia dan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk mendukung peluang kerja caregiver,” katanya.
Sony juga berpesan, bagi para peserta yang ingin bekerja di Jepang diharapkan untuk berkomitmen tinggi agar apa yang dijalani tidak sia-sia dan mereka juga diberi kebebasan untuk memilih kembali ke Indonesia setelah bekerja selama 3-5 tahun. Dengan demikian, para lulusan perawat dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dan menyiapkan diri untuk melanjutkan jenjang karirnya ke luar negeri. (Humas Unusa)