Surabaya – Ada tiga masalah utama terkait gizi balita yakni kekurangan gizi, obesitas dan defisiensi zat gizi mikro.
Menurut Unicef untuk menyelesaikan masalah tersebut salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberdayakan keluarga agar mampu melakukan penapisan dini balita wasting.
Cara penapisan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) menggunakan pita LiLA dan pemeriksaan bengkak kedua punggung.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bekerja sama dengan Unicef menginisiasi hal tersebut dengan melakukan kegiatan modelling LiLA pada keluarga di Kota Blitar, Rabu (24/5) lalu.
Mita Viantry, dosen S1 Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Unusa yang juga panitian di kegiatan itu mengatakan apa yang dilakukan ini merupakan rangkaian dari kegiatan tahun sebelumnya. “Di mana Unusa dokus pada peningkatan pengetahuan keluarga dalam melakukan penapisan melalui pita LiLA,” katanya.
Unusa bersama Unicef dan Dinkes Provinsi Jawa Timur telah berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting sejak 2021. Salah satunya dalam kegiatan pendampingan LiLA di Kabupaten Sidoarjo pada 2022 dan di 2023 dilakukan di Kota Blitar.
Kegiatan tersebut dilakukan secara periodik dengan aktifitas tahap pertama adalah peluncuran pelaksanaan LiLA dan selanjutnya dilanjutkan dengan orientasi kepada tenaga kesehatan, kader posyandu dan pengasuh balita.
Lebih lanjut, Mita menyampaikan bahwa harapannya dalam kegiatan ini dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan LiLA keluarga serta manfaat dalam penanganan kasus kurang gizi akut di Kota Blitar.
“Upaya tersebut akan berhasil jika mendapatkan dukungan dari seluruh stakeholder di Kota Blitar,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, dr Dharma Setiaan berharap Tim Penggerak PKK, Dinas Kesehatan serta Puskesmas dapat berkolaborasi dengan Unusa dan Unicef untuk meningkatkan pemahaman mengenai LiLA keluarga serta peran pentingnya dalam pengentasan kasus gizi akut di Kota Blitar.
“Kami juga akan berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan LiLA keluarga di Kota Blitar sesuai dengan kapasitas dan tanggung jawab kami masing-masing,” katanya.
Launching kegiatan modelling LiLA keluarga ditutup dengan tanda tangan pernyataan dan komitmen bersama antara Dinkes Provinsi Jawa Timur, Dinkes Kota Blitar, Ketua TP-PKK Kota Blitar, Perwakilan UNICEF dan LPPM Unusa. Sekaligus terdapat kegiatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) mengenai kegiatan pada tahap kedua di program LiLA Keluarga.
“Kami berharap inisiasi yang kesekian kali ini dapat diikuti oleh mitra secara berkelanjutan dan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi Kota Blitar,” ungkap Ketua LPPM Unusa, A. Syafiuddin. (***)