Semangat di Penghujung Ramadhan, Hima K3 Melakukan Bakti Sosial

Surabaya – Himpunan Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Hima K3) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) telah sukses mengadakan kegiatan bakti sosial, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin (17/4).

Kegiatan berbagi yang berupa memberikan santunan ke panti asuhan, diselenggarakan di Yayasan Panti Asuhan Insanul Kamil Al Khaer, Waru, Sidoarjo. Rangkaian kegiatan ini tidak hanya memberikan santunan, tapi juga mengadakan istighosah dan doa bersama adik-adik panti asuhan.

Pengasuh Panti asuhan, Siti Khaeru Masunah mengucapkan banyak terima kasih kepada mahasiswa K3 UNUSA, ”Karena memang panti asuhan kami belum terdaftar juga pada dinas sosial dan juga tidak memiliki donatur tetap, karena itu pemberian dari adik adik mahasiswa K3 UNUSA sangat membantu. Doa saya, semoga apa yang diberikan dapat menjadi pembuka pintu rezekinya dan dipermudah dalam mengapai kesuksesanya Allhumma Amin” ucapnya.

Ketua Hima K3, Moh Nafiis Damanhuri Thoba mengatakan dalam sambutannya , “Kegiatan ini adalah sebagai bentuk kepekaan kita terhadap kondisi di sekitar dan sebagai rasa syukur kita. Oleh karena itu pada kesempatan di bulan Ramadhan kali ini, Alhamdulillah kami diberi rezeki baik dari mahasiswa K3 itu sendiri maupun donatur, sehingga dapat menjenguk adik adik kami di panti asuhan. Harapannya semoga pemberian kami dapat memberikan manfaat kepada adik adik panti. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman panitia yang sudah mau direpotkan dan bekerja keras demi kelancaran kegiatan Ramadhan ini.”

Tidak hanya melakukan santunan anak yatim saja, Hima K3 melakukan kegiatan berbagi takjil. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan takjil berupa nasi, kurma, dan air mineral untuk berbuka puasa, kemudian diberikan kepada para pekerja yang ada disekitaran kampus B, seperti tukang sapu, ojek online, tukang becak dan lainya.

Krisna Dwi Cahya selaku Ketua pelaksana kegiatan mengatakan, “Kenapa kegiatan berbagi takjil kami tidak dilaksanakan seperti biasanya di pinggir jalan seperti kegiatan berbagi umum lainnya, karena kami merasa pekerja itu sendiri yang memang seharusnya butuh uluran tangan kita. Karena memang tuntutan kerja yang harus segera selesai membuat para pekerja fokus dalam pekerjaannya, sehingga tidak ada waktu untuk mendapatkan takjil dari kegiatan berbagi, bahkan pekerja-pekerja tersebut terkadang juga telat berbuka, ya karena memang terkadang tuntutan kerja. Oleh karena itu kegiatan berbagi kali ini kami konsep secara berbeda, yakni dengan berinisiatif mendatangi para pekerja itu sendiri.”

Krisna juga menambahkan bahwa kegiatan ramadhan kali ini benar-benar menargetkan masyarakat yang membutuhkan, ”Panitia kami bagi dua kelompok, satu ke panti asuhan dan satu berbagi takjil. Keduanya ditargetkan untuk masyarakat yang membutuhkan. Sasaran penerima santunan yakni panti yang belum memiliki donatur, sedangkan sasaran penerima takjil yakni para pekerja kasar atau orang di pinggiran jalan yang dirasa tidak mampu. Keduanya merupakan implementasi dari jiwa sosial dan empati, sehingga membuat apa yang kita lakukan bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban atau program kerja semata, melainkan memang bertujuan untuk membantu dan menolong orang yang membutuhkan. Semoga apa yang kita lakukan menjadi berkah dan amal di bulan Ramadhan”