Tips Mengolah Daging ditengah Wabah PMK

Surabaya – Moment Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah kali ini dibayangi dengan adanya penyakit mulut dan kaki (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) dimana penyakit ini menyerang anggota tubuh hewan qurban terutama di mulut, jeroan, dan kaki. Penyakit PMK ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat merusak jaringan didalam sel hewan ternak.


Dengan kondisi ini, Dosen dari Program Studi (Prodi) S1 Gizi Unusa Rizki Nurmalya Kardina, S.Gz., M.Kes akan memberikan tips mengolah daging dengan benar dan aman di tengah wabah PMK dimulai melihat kondisi daging harus segar, tidak pucat. Biasanya warna daging hewan yang berusia lebih tua akan lebih gelap warnanya. Kedua melihat tekstur yang kenyal dan cepat kembali keposisi semula pada saat ditekan dengan jari.


“Jika saat ditekan tidak kembali kekondisi semula maka bisa dikatakan kualitasnya mulai menurun,” ucapnya.


Ketiga, aroma dagingnya khas sapi bukan yang beraroma amis, keempat Pilihlah daging yang tidak berair, daging yang bagus keset dan tidak mengeluarkan air. “Pertimbangkan kandungan pada daging yang akan berpengaruh pada cita ras masakan yang akan di olah,” ungkap dosen yanh juga menjadi ketua program studi (Kaprodi) S1 Gizi Unusa.


Rizki menjelaskan daging yang terinfeksi oleh penyakit mulut dan kaki tidak dapat dibedakan atau dilihat denga kasat mata. Sehingga, masyarakat untuk menghindari hal tersebut harus memahami serta tahu bagaimna cara mengolahnya, untuk mengurangi resiko dengan cara dimasak dengan baik dan benar.
“Cara memasaknya usahakan kondisi tangan dalam kondisi bersih, lali jika daging tidak ingin di masak jangan dicuci, lebih baik pindahkan ke wadah yang kedap udara lalu simpan didalam freezer,” Ungkapnya.


Jika akan memasak daging harus memasaknya hingga matang sempurna dengan suhu 700C dengan waktu 30 menit dan air rebusan pertama wajib dibuang baru kemudian baru diolah. Selain itu, jeroan yang ingin dikonsumsi sebaiknya direbus dengan air mendidih terlebih dahulu selama 30 menit sebelum diolah atau disimpan dalam pendingin.


“Kemasanan daging yang terkena PMK jangan langsung dibuang, namun harus direndam terlebih dahulu dengan deterjen untuk mencegah penularan virus,” ucapnya.


Dengan pengolahan yang benar, Rizki mengatakan daging tersebutbmasih dapat dikonsumsi dengan baik asalkan melewati proses yang baik dan benar. “Jika sudaha mengkonsumsi daging jangan lupa untuk mengkonsumsi sayuran dan buah buahan,” terangnya. (Humas)