Cegah DBD, Dosen Analis Kesehatan Edukasi Masyarakat Medokan Ayu

Surabaya – Musim penghujan datang berkah dan juga bisa menjadi ancaman. Adanya genangan di sekitar rumah bisa menyebabkan sarang nyamuk dan munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Siklus tahunannya selalu berputar seperti itu. Mengantisipasi terjadinya ledakan DBD, Dosen Prodi Analis Kesehatan, Fakultas Kesehatan (FKes) Unusa, Yauwan Tobing Lukiyono, S.S.T.,M.T mengedukasi masyarakat RT 06 Rw 01 Kelurahan Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, tentang bagaimana melakukan pencegahan penyebaran penyakit DBD.


Dikatakan Yauwan Tobing, upaya mengedukasi masyarakat tentang pencegahan DBD dilakukan lantaran tiap musim penghujan, tak jarang meninggalkan genangan di lingkungan sekitar rumah dan menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya nyamuk aedes aegypti. Melalui edukasi ini kami berharap masyarakat sadar akan ada bahaya DBD, jika lingkungan dan air genangan tidak dibersihkan. “Lingkungan yang bersih membuat nyamuk aedes aigipty tidak bisa membuat sarang, terlebih lingkungan tanpa genangan air,” katanya, Kamis (18/3).


Beberapa langkah yang harus dilakukan agar nyamuk aedes aegypti tak berkembang biak, katanya menambahkan adalah dengan mengubur barang bekas, menguras tempat penampungan air, serta menutup tempat penampungan air, yang lebih dikenal dengan gerakan 3M (mengubur, menguras dan menutup).


Ketua RT 01, RW 06, Imam Arifin menjelaskan, edukasi yang disampaikan oleh Dosen Unusa membuat warga mulai mengantisipasi adanya penyebaran nyamuk demam berdarah. “Momentumnya pas dan sangat efektif untuk menghindari nyamuk demam berdarah, karena memang saat ini musim penghujan,” jelas Imam.


Imam menambahkan, perlu adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan agar tidak ada genangan air. Jika terdapat genangan air akan membuat nyamuk makin berkembang biak, karena nyamuk akan berkembang biak pada genangan air.


Sugeng salah seorang warga RT 06 Rw 01 Kelurahan Medokan Ayu mengaku edukasi yang diberikan oleh Yauwan Tobing membuat ia sadar akan kebersihan lingkungan. (sar humas)