Kuliah, Kerja, dan Prestasi

Profil Mahasiswa Berprestasi
Muhammad Ilham Rizqi Dermawan

Surabaya – Meskipun dalam kondisi kerja menjadi seorang barista, tak membuat pria ini putus semangat untuk kuliah. Bahkan, ia bisa menyeimbangkan antara kuliah, kerja dan prestasi.

Muhammad Ilham Rizqi Dermawan namanya, mahasiswa Program Studi (Prodi) D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memiliki segudang prestasi.

Saat ini ilham memasuki semester 5, dirinya sempat kewalahan ketika awal masuk kuliah, dirinya harus menyeimbangkan antara kuliah dan kerja. Alhamdulillah, ia mendapatkan kemudahan dari pemilik tempat kerja, sehingga dirinya bisa membagi waktu antara kuliah dan kerja.

“Kerja saya sebagai bartender dan barista, sehingga saya bisa bekerja part time. Jadi saya bisa kuliah sambil bekerja,” ujar Ilham, Kamis (11/3).

Memiliki prinsip siap, membuat Ilham sudah mempersiapkan segala konsekuensi jika dirinya kuliah sambil bekerja. “Alhamdulillah, selama ini kuliah selalu lancar dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) cukup stabil,” jelasnya.

Meskipun capek karena waktu habis dibuat kerja dan kuliah, membuat Ilham makin bersemangat untuk membuktikan jika kuliah sambil bekerja itu bisa memiliki prestasi. “Kadang waktu libur kerja, saya gunakan untuk berorganisasi atau bahkan kegiatan di kampus,” ungkap Ilham.

Ilham mengungkapkan ketika tidur manusia hanya memiliki dua pilihan, yakni melanjutkan mimpinya atau mewujudkan mimpinya. Hal ini menjadi salah satu motivasi untuk mengapai kesuksesan. “Itu yang mendorong saya selalu semangat, serta nasihat orang tua yang kadangkala saya hiraukan, tapi justru itu yang membuat saya berdiri sekarang,” ucapnya.

Perolehan juara di beberapa kompetisi, membuat Ilham mengaku jika dirinya juga sering mengalami kegagalan. Namun kegagalan tersebut menjadikan dirinya termotivasi untuk memperoleh prestasi yang lebih baik lagi.

“Yang pasti itu pelecut semangat saya, untuk bisa memperoleh prestasi lebih baik lagi, jika kalah dan gagal tidak boleh menyerah atau meratapi kekalahan tersebut, tapi harus bangkit kembali,” ungkap pria berusia 21 tahun ini. (sar humas)