Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Gandeng Kemenakertrans, Buka Prodi K3

 

310468cb-b8ab-40f3-a0b3-91ac9842d5fd f86aa21b-9ac2-4d6b-8325-11d8481a5269

Jakarta:

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) terus mengembangkan diri. Menggandeng pihak lain yang berkompeten menjadi target Unusa. Salah satunya dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) untuk pengembangan rencana membuka program studi K3 (Kesehatan dan Kecelakaan Kerja) pada 2018 mendatang. Rektor Unusa, Prof.Dr.Ir. Achmad Jazidie, M.Eng didampingi Warek I Unusa, Prof. Kacung Marijan mendatangani kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) di Jakarta, Jumat (18/11). Tujuannya untuk menjalin kerjasama dengan Kemenakertrans terkait banyak hal. Kedua orang top di Unusa itu ditemui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) H Abd Wahab Bangkona.

Sekjen Kemenakertrans, Abdul Wahab menyambut gembira kerjasama dengan Unusa ini. Wakil Rektor I Unusa, Prof Kacung Marijan mengatakan respon positif dari Kemenakertrans itu patutlah disyukuri. “Karena sekarang ini kita harus terus mengembangkan diri. Kerjasama dengan Kemenakertrans ini adalah hal penting yang harus kita lakukan,” tandasnya. Dalam kerjasama ini, Unusa ingin Kemenakertrans sebagai sebuah lembaga yang mengurusi tenaga kerja di Indonesia bisa memberikan arahan bagaimana sumber daya manusia (SDM) itu bisa bersaing dan bisa sesuai dengan kebutuhan pasar. “Kita harus mencetak lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar, agar bisa terserap industri secara maksimal,” tambah Prof Kacung.

Selain itu, kerjasama ini, untuk membuka program studi (prodi) baru di Unusa yakni Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Prodi ini rencananya akan dibuka pada 2018 mendatang. “Prodi ini melibatkan Kemenakertrans karena lembaga ini sangat konser untuk mengembangkan K3 ini. Dan prodi K3 ini masih jarang ada di Indonesia,” jelas Kacung. Pada kesempatan yang sama itu, Rektor dan Warek I Unusa juga mendatangani kantor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dalam hal ini, Unusa akan melakukan kerjasama untuk pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di kampus yang dulu bernama Stikes Yarsis ini.

Pendirian LSP ini sangat penting, untuk melakukan sertifikasi kepada lulusannya bisa dilakukan di dalam kampus tidak perlu mengundang LSP dari luar atau mengikuti uji sertifikasi di tempat lain. “Tapi, tetap harus professional. LSP yang kita miliki tetap harus berkompeten dan dipercaya,” tandas Prof Kacung.

Untuk itu, Unusa pun menjalin kerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng yang didampingi Prof Kacung melakukan panandatanganan kerjasama dengan Kepala BNSP, Sumarna F Abdurahman di Jakarta, Jumat (18/11).

“Ini agar LSP di Unusa itu benar-benar profesinal. Unusa bisa menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang benar-benar professional dan bisa dipercaya,” tandasnya.

Untuk sementara, dikatakan Kacung, Unusa akan menjadi TUK untuk profesi kesehatan. Hal itu sesuai dengan basic Unusa sebagai kampus kesehatan. “Namun tidak menutup kemungkinan untuk profesi lain karena kita juga memiliki banyak sekali jurusan,” tuturnya. (Humas – Unusa)