Surabaya – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) menggelar seminar dan Forum Group Discussion (FGD) pada Jumat (17/5) pagi. Inisiasi yang dilakukan, berfokus pada sinergitas LPTNU dalam publikasi internasional dengan melibatkan peran penting dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Pengelola Jurnal (ARJUNU), dan Perpustakaan (APPTNU).
Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan dihadiri oleh berbagai perwakilan dari LPTNU se-Jawa Timur. Ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh LPTNU untuk menciptakan wadah kolaborasi dan pertukaran ide di antara para akademisi dan praktisi pendidikan di lingkungan PTNU.
Dalam sambutannya, Ketua LPTNU Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menekankan pentingnya kolaborasi antar LPTNU dalam mengelola dan menghadapi tantangan perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Diadakannya kegiatan ini berfokus pada sinergitas PTNU untuk mendukung capaian mutu pendidikan atau akreditasi. Adanya akreditasi sebetulnya tidak lain untuk mendorong perguruan tinggi menjadi lebih baik dari tahun ke tahun, dan aspek yang dinilai telah mencakup seluruh kriteria yang dibutuhkan dalam pengelolaan perguruan tinggi,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen LPT-PBNU, Dr.rer.pol. M. Faishal Aminuddin, S.S, M.Si, turut menyampaikan rasa terima kasih kepada Unusa atas inisiasi dalam menggelar kegiatan Sinergi PTNU. “Total 282 PTNU yang ada di Indonesia ini menunjukkan bukti nyata keseriusan Nahdlatul Ulama (NU) dalam mencetak generasi terbaik. Dan diperlukan kolaborasi secara terus menerus dan keberlanjutan antar lembaga untuk mencapai tujuan tersebut,” tukasnya.
Ia juga menambahkan bahwa LPT-PBNU telah melakukan empat upaya guna mendorong pengembangan LPTNU di Indonesia. Diantaranya yakni mendukung pelaksanaan riset dan memberikan akses dan jaringan (Partnership and Research Flagship), memfasilitasi para peneliti untuk menghasilkan publikasi di outlet prestisius (Publish and Flourished), bekerjasama dengan lembaga penyedia sumber data dan referensi digital (Trusted dan Reliable), dan membangun konektivitas antar civitas akademika perguruan tinggi dengan menciptakan sistem informasi berupa software SIUNU.
Membahas mengenai strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, Achmad Syafiuddin, S.Si., M.Phil., Ph.D selaku Ketua LPPM Unusa menyampaikan ada empat hal yang perlu dipersiapkan dengan matang bagi perguruan tinggi. Diantaranya Renstra atau arah dan tujuan, Fishbone atau kontribusi program studi, Roadmap atau kontribusi dosen pada program studi, serta Payung Riset atau kesesuaian keahlian dosen.
“Dengan menerapkan keempat strategi ini secara terpadu dan berkelanjutan, perguruan tinggi dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang unggul, responsif terhadap dinamika global, serta mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tukasnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang terbagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan divisi masing-masing.
Dengan semangat kolaborasi dan sinergi, acara seminar dan diskusi LPTNU di Unusa ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat publikasi internasional dari PTNU seluruh Indonesia. UNUSA terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan menggelar kegiatan ini, Unusa berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia. (Humas Unusa)