dr. M. Dwinanda Junaedi, Sp.OG – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)
SETIAP 25 Februari merupakan Hari Gizi Nasional yang ke-64 diperingati dengan penuh semangat untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya gizi yang baik demi kesehatan optimal.
Adapun tema yang diambil untuk merayakan Hari Gizi Nasional (HGN) adalah “Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Kaya Protein Hewani Cegah Stunting”. Pembahasan MP-ASI ini sebagai langkah preventif dalam mencegah stunting pada anak.
Stunting, atau pertumbuhan terhambat pada anak, merupakan masalah serius di Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan bahwa pada tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia turun sebanyak 2,8% poin dibanding tahun 2021 dari 24,4% menjadi 21,6%.
Pada 2024 pemerintah menargetkan angka stunting turun mencapai 14%. Oleh karena itu, peran MP-ASI yang kaya akan protein hewani menjadi krusial dalam menanggulangi masalah ini.
MP-ASI sebagai Kunci Pencegahan Stunting
MP-ASI adalah langkah penting dalam perkembangan anak setelah usia enam bulan. Pemilihan jenis makanan yang tepat pada periode ini dapat memberikan dampak besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Khususnya, protein hewani berperan utama dalam meningkatkan metabolisme tubuh, mendukung pertumbuhan, membantu perbaikan jaringan tubuh serta menstimulasi produksi zat yang diperlukan oleh tubuh pada usia pertumbuhan anak.
Karena itu, MP-ASI yang kaya akan protein hewani menjadi elemen kunci dalam pencegahan stunting.
Dalam MP-ASI, protein hewani dapat diperoleh dari sumber-sumber seperti daging, ikan, telur, dan produk olahan susu. Kandungan asam amino esensial yang lebih lengkap pada protein hewani sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan sel-sel tubuh anak. Dengan memberikan asupan protein hewani yang memadai, risiko terjadinya stunting dapat berkurang secara signifikan.
Kesalahan Umum dalam Pemberian MP-ASI
Sayangnya, masih banyak orang tua yang kurang menyadari pentingnya kualitas MP-ASI. Salah satu kesalahan umum adalah memberikan MP-ASI yang kurang mengandung protein hewani. Beberapa faktor seperti budaya, kebiasaan, atau keterbatasan ekonomi seringkali mempengaruhi pilihan makanan yang diberikan pada anak.
Sebagai contoh, terlalu banyak mengandalkan sumber protein nabati seperti tahu, tempe, atau kacang-kacangan tanpa disertai protein hewani dapat mengakibatkan kurangnya asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh anak. Oleh karena itu, edukasi mengenai pentingnya variasi dan keseimbangan jenis makanan dalam MP-ASI perlu ditingkatkan.
Langkah Preventif dari Awal Kehidupan
Pentingnya MP-ASI kaya protein hewani sebagai langkah preventif harus diterapkan sejak dini, bahkan sejak kehamilan. Nutrisi yang baik pada masa kehamilan memiliki dampak besar pada pertumbuhan janin. Dalam hal ini, asupan protein hewani, zat besi, kalsium, dan asam folat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan janin yang optimal.
Selain itu, menyusui eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi juga memberikan manfaat besar dalam memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan yang baik. Setelah itu, pemberian MP-ASI yang tepat perlu diintegrasikan ke dalam pola makan anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang semakin kompleks seiring dengan pertumbuhan mereka.
Upaya Bersama Menuju Generasi Sehat dan Kuat
Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan generasi yang sehat dan kuat. Peringatan Hari Gizi Nasional kali ini menjadi momentum bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya MP-ASI yang kaya protein hewani dalam mencegah stunting.
Para orang tua dihimbau untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai nutrisi yang dibutuhkan anak, khususnya pada fase MP-ASI. Konsultasi dengan tenaga kesehatan, seperti dokter kandungan atau ahli gizi, dapat memberikan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan anak. Bersama-sama, mari berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus kita. Selamat Hari Gizi Nasional ke-64! (***)