Gresik – Bisa menempuh pendidikan tinggi di kampus impian memang tidak mudah. Dibutuhkan sebuah perjuangan karena harus bersaing dengan siswa-siswi SMA sederajad dari seluruh Indonesia.
Karena itu, dibutuhkan sebuah pendampingan agar siswa-siswi yang saat ini duduk di kelas XII bisa memilih jurusan yang tepat di perguruan tinggi yang tepat pula.
Karena itu, dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar seminar persiapan ujian akhir dan memilih perguruan tinggi di Madrasah Aliyah (MA) Kanjeng Sepuh di Kecamatan Sidayu Gresik. Ratusan siswa-siswi sekolah itu mengikuti dengan seksama, Sabtu (9/12/2023) lalu.
Kepala MA Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik Khoirul, S.Pd selaku tuan rumah menyambut baik adanya seminar ini. Hal ini sejalan dengan program sekolah dalam memfasilitasi peserta didiknya menghadapi moment-moment terakhir belajar di sekolah putih abu-abu.
Khoirul menyatakan terdapat sekitar 70% anak didiknya yang berminat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, sedangkan sisanya 30% berencana untuk ke pesantren dan sebagian bekerja.
“Sejak Oktober anak-anak sudah kita fasilitasi bimbingan belajar dan nanti akan kita dampingi sampai pendaftarannya, kita antar ke kampusnya sampai pulang dan nanti sampai tinggalnya dimana kita tuntaskan” ungkapnya.
Acara seminar ini mengahadirkan Dosen Unusa Mustofa, S.Pd., MA, Ph.D sebagai narasumber. Pria alumni S-3 di National Dong Hwa University, Taiwan ini memberikan kiat-kiat dan motivasi di hadapan siswa-siswi MA dari kelas XII (dua belas) se Kecamatan Sidayu Gresik.
“Pesertanya tadi bagus-bagus, motivasi dan antusiamenya sangat tinggi” ungkap pria yang kerap mendapatkan beasiswa selama kuliah ini.
Sementara itu salah satu siswi Maksida, Atmim Nurona mengaku senang dengan adanya acara ini. “Acaranya bagus ada seminar dan ada stand boothnya Unusa,” ungkapnya.
Atmim yang bercita-cita menjadi entrepreneur ini awalnya sempat ragu-ragu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri impianya. Kini siswi yang berminat kuliah di Fakultas Ekonomi ini mulai optimis dengan cita-citanya. “Awalnya masih ragu-ragu takut tidak diterima, tapi ins Allah bisa ke UB,” ungkapnya dengan optimis. (Humas Unusa)