Surabaya
Sebanyak 108 Lulusan D3 Keperawatan Universitas Nahdlautul Ulama Surabaya (Unusa) yang pada September lalu diwisuda, Sabtu (6/10) siang mengikuti uji komptensi di Kampus A Jl. SMEA Surabaya. Sebagai tempat uji kompetensi (TUK), bersama lulusan Unusa ikut pula sebanyak 143 lulusan D3 dari perguruan tinggi lain.
Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (Aipviki), Yitno, S.Kp., M.Pd, mengatakan, uji komptensi kali ini untuk tahap kedua di tahun 2016. Sebelumnya dilakukan pada April 2016. “Tiap tahun sedikitnya kami mengadakan dua kali, April dan Oktober. Pada tahun ini secara nasional sebanyak 37.531 peserta mengikuti uji kompetensi pada empat wilayah kerja, Medan, Jakarta, Surabaya dan Makassar,” katanya.
Yitno menjelaskan pentingnya uji kompetensi bagi lulusan pendidikan vokasi. Di bidang keperawatan, hampir dapat dipastikan banyak institusi yang tidak akan menerima lulusan keperawatan jika belum memiliki surat tanda registrasi (STR), untuk mendapatkan STR maka dipersyaratan lulus dan memiliki sertifikat kompetensi.
Sementara itu, Titis Chilyatz Zahroh., S.Kp. NERS, M.Kes, Dosen Keperawatan Unusa yang menjadi pengawas lokal TUK Unusa mengatakan, uji kompetensi yang dilaksanakan bagi lulusan D3 Keperawatan adalah satu kesatuan rangkaian dalam menyelesaikan studi di Unusa. “Karena tuntutan dunia kerja yang mensyaratkan STR, maka uji komptensi secara otomatis melekat pada program D3 Keperawatan. Sedang di program S1 Keperawartan komptensi Ners yang diujikan,” katanya.
Titis menjelaskan, dari tahun ketahun prosentase tingkat kelulusan peserta dari Unusa terus naik, sehingga atas dasar itu pulalah kemudian panitia pusat menunjuk kami sebagai TUK. “JIka dibanding prosentase tingkat kelulusan secara nasional, Surabaya dalam hal ini Unusa masih diatas rata-rata capaian kelulusan dari daerah lain. Ini kami yakini karena akreditasi yang kami sandang pun telah mengalami peningkatan dari C ke akreditasi B,” katanya.
Titis berharap dengan bekal sertifikat uji kompetensi dan STR, para lulusan Unusa akan dapat mengisi pasar lapangan kerja baik di Indonesia maupun di luar negeri. “Sudah banyak lulusan Unusa yang bekerja di luar negeri. Bahkan beberapa perusahaan melakukan rekrutmen di kampus, seperti yang akan dilakukan pada Sabtu pekan depan,” katanya.
Nur Putri Ujiana, salah seorang peserta yang ditemui usai pelaksanaan uji komptensi mengatakan, dari 180 soal yang diberikan dalam ujian tadi, memang tidak ada kendala yang dihadapi, karena semua soal mencerminkan apa yang telah diajarkan di bangku kuliah. “Kami tinggal menunggu hasilnya. Insya Allah bisa lulus dan segera mendapat STR,” katanya. (Humas Unusa, Surabaya 8 Oktober 2016)