2 Jurnal ARJUNU Terindeks Scopus Q3 dan Q4: Langkah Besar dalam Publikasi Ilmiah Nasional

Surabaya – Dalam perkembangan terbaru yang menggembirakan dunia akademik Indonesia, dua jurnal ilmiah yang berada di bawah naungan Asosiasi Pengelola Jurnal Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (ARJUNU) telah berhasil meraih pencapaian signifikan dengan terindeks dalam profil Scopus. Jurnal-jurnal tersebut adalah “Nazruna: Jurnal Pendidikan Islam” dan “Indonesian Journal of Medical Laboratory Science and Technology” (IJMLST). “Nazruna” diterbitkan oleh Institut Pesantren KH. Abdul Chalim, sementara IJMLST diterbitkan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA).

Ketua ARJUNU, Dr. Fifi Khoirul Fitriyah, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan, proses untuk mencapai indeksasi ini bukanlah perjalanan yang singkat atau mudah. Kedua jurnal telah melalui berbagai tahapan evaluasi yang ketat dan panjang sejak awal tahun 2023. Jurnal “Nazruna” berhasil diterima di Scopus pada bulan September 2023, diikuti oleh IJMLST pada bulan Oktober 2023. Scopus, yang dikenal sebagai salah satu basis data abstrak dan sitasi terbesar di dunia, memiliki standar penilaian yang sangat tinggi. “Pencapaian ini menandai kualitas dan relevansi konten yang dipublikasikan oleh kedua jurnal tersebut,” ungkapnya.

Fifi juga menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Kami terus mengembangkan jurnal-jurnal kami agar lebih banyak lagi yang terindeks Scopus. Saat ini sudah ada beberapa jurnal di bawah PTNU yang sedang antri untuk direview oleh Scopus. Kami juga mengarahkan jurnal-jurnal baru agar memenuhi kriteria Scopus dan WoS. Semoga nanti banyak yang diterima tahun ini,” ujarnya.

Perempuan yang juga sebagai dosen PG-PAUD Unusa ini menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam mencapai hasil ini. Dia sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam capaian-capaian ini, bukan hanya dari kampus sebagai penerbit jurnal, namun juga dari LPT-PBNU yang selalu mendukung langkahnya.

“Keberhasilan ini juga menjadi motivasi bagi jurnal-jurnal lain di bawah PTNU untuk terus berinovasi dan berupaya memenuhi standar internasional. Dengan upaya yang berkelanjutan dan dukungan dari berbagai pihak, ARJUNU optimis bahwa semakin banyak jurnal akan mendapatkan pengakuan serupa di masa mendatang,” ungkapnya.

Fifi menambahkan, ARJUNU berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas jurnal-jurnal yang dikelolanya, baik dari segi konten maupun proses editorial. Dia berharap lebih banyak jurnal yang dapat memenuhi kriteria Scopus dan WoS dalam waktu dekat.

“Melalui pencapaian ini, ARJUNU tidak hanya menunjukkan kemajuan signifikan dalam bidang publikasi ilmiah, tetapi juga memberikan contoh inspiratif bagi jurnal-jurnal lain di Indonesia untuk terus berupaya mencapai standar internasional. Hal ini sejalan dengan tujuan jangka panjang untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta penelitian global,” ungkapnya.

Editor in Chief jurnal Nazruna, Dr. Muhammad Anas Ma’arif, M.Pd., turut memberikan pandangannya mengenai pencapaian ini. Menurutnya, keberhasilan jurnal Nazruna masuk dalam Scopus dengan kategori Q3 merupakan pencapaian yang membanggakan dan memberikan motivasi untuk meningkatkan kualitas lebih lanjut. “Capaian jurnal Nazruna di Scopus Q3 ini sudah cukup bagus untuk di awal, dan ke depan semoga semakin meningkat kualitas dan Quartilnya,” ujar Dr. Anas.

Anas menambahkan, keberhasilan ini bukan hanya sebuah pencapaian untuk ARJUNU dan tim pengelola jurnal, tetapi juga memberikan dorongan besar bagi komunitas akademik di Indonesia, khususnya di lingkungan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama. Dengan semakin banyaknya jurnal yang terindeks di database internasional seperti Scopus, kontribusi akademis dari institusi-institusi ini akan semakin diakui di kancah global. “Hal ini tentunya akan meningkatkan visibilitas dan reputasi penelitian yang dilakukan oleh akademisi Indonesia,” ungkapnya.

Sama halnya dengan Anas, The Editor in Chief (EIC) for IJLMST Journal, Gilang Nugraha, M.Si., mengungkapkan Indonesian Journal of Medical Laboratory Science and Technology (IJLMST) diterbitkan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan bermitra dengan The Indonesian Association of Schools of Medical Laboratory Technology (IASMLT) telah terindeks Scopus Q4. Jurnal ini didirikan pada tahun 2018 oleh para dosen Prodi D4 Analis Kesehatan, Fakultas Kesehatan Unusa. Fokus utamanya di bidang laboratorium medis, meliputi hematologi, kimia klinik, imunoserologi, mikrobiologi, parasitologi, sitoteknologi, toksikologi klinis, dan biologi molekuler.

“Pada akreditasi pertamanya IJMLST mampu mencapai Sinta 3 yaitu pada 23 Desember 202, pada 25 September 2023 telah terakreditasi Sinta 2 dan pada 5 Oktober 2023 telah terindeks Scopus. IJMLST telah bekerja sama dengan Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indoneisa (PATELKI) yang merupakan organisasi profesi Teknologi Laboratorium Medik di Indonesia, serta dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Meidik Indonesia (AIPTLMI) yang merupakan organisasi Pendidikan Teknologi Laboratorium Meidik,” ungkapnya.

Gilang menambahkan, Tidak hanya Scopus, IJMLST juga telah terindeks diberbagai macam pengindeksasi nasional dan internasional seperti DOAJ, Dimensions, Crossref dan Garuda. IJMLST bahkan telah terakreditasi dengan hasil Sinta 2. Hal tersebut menunjukkan bahwa riset-riset yang dipublikasikan memiliki kualitas dan kontribusi yang diakui secara internasional.

“Di IJMLST, Editor dan review berasal dari berbagai negara, selain dari Indonesia terdapat juga dari negara Malaysia, Jepang, Irak, Brasil dan Australia,” pungkas Gilang. (Humas Unusa)