Unusa Bersama Germany Indonesia Professionals Adakan Sharing Session Terkait Peluang Kerja Perawat di Jerman

Surabaya Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali menggelar kegiatan penting bagi para mahasiswa dengan fokus pada peluang kerja untuk menjadi perawat di Jerman. Acara bertajuk “Diseminasi Informasi Peluang Kerja Nurse di Jerman” ini digelar di Auditorium Tower Kampus B Unusa, Kamis (21/3).

Inisiatif ini tidak hanya memberikan informasi tentang kesempatan kerja di Jerman, tetapi juga menunjukkan komitmen Unusa dalam mendukung pengembangan karir mahasiswa dan alumni di bidang kesehatan.

Dalam sesi diseminasi ini, Unusa menghadirkan tokoh penting dalam dunia kerja antar negara, Alwien Parahita, B.Sc., M.Sc. sebagai CEO Germany Indonesia Professionals dalam memberikan wawasan mendalam mengenai peluang kerja di Jerman bagi para perawat Indonesia.

“Jerman merupakan salah satu negara yang membutuhkan tenaga perawat terampil, para tenaga perawat Indonesia memiliki reputasi yang baik di sana, dan hingga tahun 2030 kebutuhan perawat di Jerman mencapai 300.000,” ucap Alwien dalam sambutan yang disampaikan. Dia juga menyoroti pentingnya memahami sistem kesehatan Jerman serta persyaratan yang diperlukan untuk bekerja di negara tersebut.

Selain itu, turut hadir tiga perwakilan dari beberapa rumah sakit terkemuka di Jerman, yaitu Sebastian Winter, Staff of Nursing Direction – Klinikum Osnabrück, Andreas Melchers, Deputy Director of Nursing – Cellitinnen Krankenhaus St Vinzenz, dan Simon Kay, CEO IPP Care.

Para narasumber berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai benefit, persyaratan, serta sistem kerja di Jerman, mulai dari fasilitas kesehatan hingga sistem pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan. Mereka juga memberikan gambaran tentang lingkungan kerja di rumah sakit Jerman serta kesempatan untuk berkembang karier di sana.

Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa dan tenaga kerja di bidang kesehatan mengenai peluang kerja di luar negeri.

“Unusa berkomitmen untuk terus menyediakan platform bagi para mahasiswa dan alumni agar dapat memperluas wawasan dan mengembangkan karir mereka, termasuk di pasar kerja internasional seperti Jerman,” tukasnya.

Tidak hanya memberikan informasi, tetapi Unusa juga mengadakan walk in interview bagi sejumlah mahasiswa tingkat akhir yang tertarik untuk bekerja di Jerman. Langkah ini menunjukkan keseriusan universitas dalam memberikan dukungan konkret kepada para mahasiswa untuk memasuki pasar kerja internasional. Dengan adanya kesempatan untuk melakukan wawancara langsung, mahasiswa dapat lebih siap secara mental dan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang proses rekrutmen yang dihadapi.

Kegiatan ini juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk memperluas jaringan profesional mereka, baik dengan perwakilan dari IIP Care maupun dengan mahasiswa lainnya yang memiliki minat yang sama. Kolaborasi antara universitas, industri, dan para profesional merupakan kunci dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global dalam dunia kerja.

Diharapkan, acara semacam ini dapat terus diadakan secara berkala oleh Unusa, sehingga para mahasiswa memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi dan kesempatan untuk berkembang dalam karier internasional. Langkah ini akan membantu meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat global serta menghasilkan individu yang siap bersaing dalam pasar kerja yang semakin kompetitif. (Humas Unusa)