Surabaya – Baru berdiri tahun 2014 Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sudah menarik perhatian siswa dari luar negeri. Salah satunya datang dari negeri Timor Leste.
Dekan FK Unusa, Dr dr Handayani, M.Kes., mengungkapkan saat ini pihaknya telah menerima siswa dari Timor Leste.
“Jadi yang sudah berjalan memang ada mahasiswa dari Timor Leste. Dia sekarang semester 2. Selanjutnya nanti juga akan ada lagi mahasiswa dari Timor Leste,” ujar Handayani, Senin (12/2).
Handayani melanjutkan, selama ini pihaknya memang cukup getol menggelar pameran pendidikan di Timor Leste. Gayung pun bersambut, tak sedikit siswa dari Timor Leste yang tertarik melanjutkan pendidikan di FK Unusa.
“Setiap tahun ada semacam pameran pendidikan di sana, tepatnya di Pusat Kebudayaan Indonesia. Ada juga webinar yang banyak diikuti siswa dari sana,” terang Handayani.
Selain mahasiswa asing, FK Unusa juga menjadi pelabuhan bagi santri pondok pesantren yang ingin menempuh pendidikan kedokteran. Bahkan terkait santri yang ingin kuliah di FK Unusa, Handayani menuturkan jika pihaknya memberikan sejumlah kemudahan.
“Setiap tahun kita memang selalu ada (mahasiswa dari ponpes). Dan memang penerimaan mahasiswa kita itu ada penerimaan khusus dari pesantren, namanya kemitraan pesantren. Itu khusus untuk kedokteran,” papar Handayani.
Handayani mengatakan, kemitraan pesantren ini diterapkan karena salah satu tujuan dari pendirian FK Unusa adalah pengabdian diri di ponpes.
“Kita memang punya perhatian khusus terhadap pesantren. Jadi kemitraan pesantren adalah santri yang direkomendasikan oleh pimpinan ponpesnya. Harapan kami, santri tidak hanya mendapat rekomendasi kuliah di FK Unusa tapi juga nantinya santri yang bersangkutan setelah lulus bisa mengabdi di ponpesnya, membantu ponpes di bidang kesehatan,” jelasnya.
Fasilitasi Lulusan Lanjut Spesialis
Dalam kesempatan tersebut Handayani juga mengungkapkan jika pihaknya terus mendorong lulusan FK Unusa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis. Bahkan FK Unusa turut merekomendasikan lulusannya yang melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.
“Beberapa lulusan kita sudah ada yang diterima PPDS di sejumlah FK negeri, bahkan ada beberapa lulusan yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri dengan beasiswa,” ujarnya.
“Dari kita memfasilitasi dengan cara memberikan rekomendasi. Biasanya lulusan mau lanjut kemana itu membutuhkan rekomendasi, mungkin dari dekan atau departemen yang dia tuju,” sambungnya. (***)