Diabetes Self Manejemen Education (DSME), Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus

Nunik Purwanti, S.Kep.Ns., M.KepD – osen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)

DIABETES mellitus (DM) merupakan masalah Kesehatan masyarakat yang saat ini kasusnya semakin bertambah banyak. Peningkatan jumlah kasus diabetes mellitus akan berpengaruh juga terhadap angka mortalitas, morbiditas dan penurunan kualitas hidup.

Menurut International Diabetes Federation (IDF) tahun 2015 dalam penelitian Astrid (2019), Diabetes melitus terdapat  415 juta orang dewasa di seluruh dunia menderita diabetes, angka yang diperkirakan akan meningkat menjadi 642 juta pada 2040.

Meskipun penatalaksanaan diabetes mellitus membaik, masih ada kasus yang tidak di Kelola dengan baik. Pencegahan diabetes mellitus memerlukan pendekatan terpadu dan holistic berdasar asal penyakitnya. Salah   satu aspek   yang   memegang   peranan   penting dalam penatalaksanaan Diabetes Mellitus  adalah edukasi. Edukasi  yang  dapat  diberikan  pada  pasien Diabetes mellitus  adalah Diabetes   Self Management Education (DSME).

Diabetes  Self Management Education merupakan suatu  proses yang  memfasilitasi pengetahuan,  ketrampilan  dan  kemampuan perawatan  mandiri  (self  care  behavior)  yang sangat  dibutuhkan  oleh  penderita  diabetes. Perawatan   mandiri   yang baik   dan   benar   pada   pasien   DM   sangat diperlukan  dalam  upaya  pencegahan  dini melalui promotif,    preventif,    kuratif    dan rehabilitatif.

Proses     edukasi     bertujuan mempengaruhi  penderita  untuk  mengikuti rekomendasi  terapi  yang  dianjurkan  oleh tenaga  kesehatan  dalam  menerapkan  tiga hal, yaitu    :    pengetahuan,    sikap,    dan tindakan dalam perawatan penyakit diabetes mellitus (Soegondo, 2013).

DSME merupakan salah satu bentuk edukasi    yang    efektif    diberikan    kepada pasien  DM  karena  pemberian  DSME  dapat meningkatkan    pengetahuan,    sikap,    dan perilaku pasien dalam melakukan perawatan mandiri.

DSME bertujuan untuk mendukung pengambilan keputusan, perawatan  diri,  pemecahan  masalah,   dan kolaborasi   aktif   dengan   tim   kesehatan, sehingga  dapat  meningkatkan  hasil  klinis, status    kesehatan,    dan    kualitas    hidup.    Pemberian   DSME   dapat   menghasilkan berbagai  outcomes, yaitu hasil jangka pendek,hasil   jangka   menengah,   dan   hasil   jangka panjang.

Pemberian DSME dapat memberikan hasil   yang   positif,   baik   hasil   jangka   pendek,jangka   menengah,   maupun   jangka   panjang. Hasil jangka pendek meliputi kontrol glikemik,kontrol fisik, modifikasi gaya hidup, dan kontrolstatus mental. Hasil jangka menengah meliputi peningkatan pengetahuan, keterampilan, statusp sikologis, dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan.

Hasil   jangka   panjang   meliputi pencegahan     komplikasi     makrovaskular,pencegahan     komplikasi     mikrovaskuler,penurunan   angka   kematian,   peningkatan kualitas   hidup,   dan  perbaikan   sosial  ekonomi. (***)

Nunik Purwanti, S.Kep.Ns., M.KepD – osen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)