Surabaya – Orientasi PPG Prajabatan (Prajab) Gelombang I/2024 yang diikuti oleh 80 mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menandai awal perjalanan mereka dalam mengembangkan diri sebagai calon pendidik profesional. Acara ini berlangsung pada Rabu (17/01) lalu, dan melibatkan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah seperti Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Lamongan, Tuban, dan Jombang.
Orientasi yang bertajuk “Membangun Generasi Pendidik Profesional yang Berdaya Saing Global dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045” mencerminkan tekad para mahasiswa untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara emas pada tahun 2045.
Tidak hanya menjadi platform untuk menyambut mahasiswa baru, orientasi ini juga sebagai wadah untuk memperkenalkan nilai-nilai dan kompetensi yang akan menjadi fokus utama dalam pembentukan karir mereka sebagai guru. Membangun generasi pendidik yang profesional dan berdaya saing global menuntut persiapan yang matang, baik dalam hal pengetahuan akademis maupun keterampilan interpersonal.
Koordinator PPG Unusa, Dr Nafiah mengatakan pelaksanaan orientasi ini dilakukan untuk mengenalkan program kegiatan PPG Prajab pada mahasiswa. Partisipasi mahasiswa dari berbagai daerah juga memperkaya lingkungan belajar, memungkinkan pertukaran ide dan pengalaman yang beragam. Dengan demikian, orientasi ini tidak hanya berfungsi sebagai langkah awal dalam perjalanan akademis mereka, tetapi juga sebagai peluang untuk membangun jejaring sosial yang kuat di antara sesama calon guru.
“Kami juga sekalian menggelar kuliah umum dengan narasumber Prof Muchlas Samani untuk menambah wawasan mahasiswa terkait dengan guru profesional dalam menyongsong generasi emas 2045,” ujar Nafiah.
Orientasi ini dibuka Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., yang mengatakan peran penting seorang guru adalah ‘role model’ dengan menjadi karakter bagi peserta didik. Namun skill dan knowledge juga penting, pembetulan karakter peserta didik juga penting.
“Pada saat mahasiswa belajar bersifat knowledge maka belajarlah juga mengembangkan karakter yang nanti akan menjadi role model peserta didik,” ujarnya dalam sambutan yang disampaikan.
Semangat dan antusiasme para mahasiswa dalam mengikuti orientasi ini mencerminkan komitmen mereka terhadap profesi pendidikan dan peran strategisnya dalam mencapai cita-cita besar bangsa. Sebagai bagian dari Unusa, mereka diharapkan dapat membawa semangat keilmuan, keberagaman, dan nilai-nilai keadilan sosial ke dalam dunia pendidikan.
Jazidie memaparkan, hasil laporan Programme for International Student Assessment (PISA) kemampuan literasi dan numerasi anak-anak didik di Indonesia sangat menyedihkan. Rekomendasinya Indonesia diminta meningkatkan kapabilitas guru untuk meningkatkan kapasitas dalam numerasi, literasi dan sains.
“Kehadiran Anda semua di Unusa dalam PPG ini untuk bisa meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak-anak didik di kemudian hari,” tandasnya.
Melalui orientasi ini, diharapkan bahwa para mahasiswa PPG Unusa akan menjadi agen perubahan yang berkontribusi secara signifikan pada kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan mempersiapkan generasi pendidik yang mampu bersaing secara global, mereka turut mendukung visi Indonesia untuk mencapai puncak keemasan pada tahun 2045. (***)