Sistem Filtrasi Air Bersih Unusa di Ponpes Dilirik Instansi

Surabaya Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) akan membuat filtrasi atau sistem pengolahan air bersih di lingkungan pondok pesantren yang kini dilirik sejumlah instansi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng., mengatakan, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unusa melakukan pengolahan air bersih di beberapa pesantren yang minim ketersediaan air bersih.

“Kami telah menyediakan pemurnian atau pembersihan air sungai. Air yang tingkat kebersihannya masih kurang, Unusa sudah siap dengan instalasi penyaringan air bersih. Kita pasang di beberapa pesantren, mayoritas di Madura,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Ia menyebutkan, upaya yang dilakukan Unusa tersebut diketahui oleh beberapa instansi, bahkan sampai tingkat nasional. Mereka menyampaikan ketertarikannya karena usaha Unusa memperoleh air bersih tidak hanya dengan menggali tanah atau melakukan pengeboran, tetapi dengan memanfaatkan air di lingkungan sekitar yang dianggap tercemar.

Salah satu pihak yang menyatakan ketertarikan dengan inovasi Unusa tersebut ialah Kementerian Agama (Kemenag). “Nanti pada hari Senin besok, Unusa diundang di Jakarta, ada projek di Kementerian Agama untuk penyediaan air bersih di 100 pesantren,” terangnya.

“Kita akan melakukan presentasi untuk meyakinkan pihak-pihak terkait untuk menyediakan dana cukup minimal dalam rangka pemasangan instalasi air bersih di 100 pesantren di Jawa Timur,” imbuh Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi (LPT) PWNU Jatim ini.

Prof Jazidie pun merinci anggaran kasar untuk setiap pemasangan instalasi pengolahan air bersih di sejumlah pesantren. Menurutnya, untuk pengolahan air bersih anggaran yang dibutuhkan antara Rp75 juta hingga Rp100 juta.

“Satu instalasi ring anggaran interval mulai Rp75 juta-100 juta, atau bisa ditekan sampai Rp50 juta. Paling tidak itu untuk air bersih yang bisa dipakai untuk mandi, belum untuk diminum. Semoga berhasil dan bisa terealisasi pada tahun anggaran 2023 ini,” ucapnya

Di samping itu, Unusa tidak hanya sebagai implementator pemasangan instalasi pengolahan air bersih, tetapi akan menjadikan dirinya sebagai pusat penyediaan air bersih, khususnya di lingkungan pesantren di seluruh Tanah Air.

Apalagi hal itu didukung dengan adanya kerja sama antara Unusa dengan National University of Singapure. Kerja sama itu menargetkan adanya metode paling praktis yang bisa dilakukan masyarakat untuk mendapatkan air bersih.

“Tidak hanya untuk mandi, kualitas air yang dihasilkan diupayakan sampai pada level bisa diminum. Mohon doa restu panjenengan semua dan masyarakat melalui panjenengan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Unusa telah melakukan pemasangan sistem pengolahan air bersih di sejumlah pesantren di Madura, salah satunya di Pondok Pesantren Hidayatun Najah, Proppo, Pamekasan. Hal itu dilakukan karena dalam kesehariannya santri di pesantren setempat mandi di sungai belakang pondok yang meragukan kebersihannya. (***)