Kekuatan Agama dalam Melindungi Kesehatan Jiwa dan Kontrol Sosial

Siti Maimunah, SAg, MPdi – Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)

EKSISTENSI agama  dalam  dunia psikologi  merupakan  tanggapan  manusia kepada  Tuhan  sebagai  Dzat  Yang  Maha Tinggi, sebagai suatu realitas yang bersifat mutlak  atau  sebagai  sang  pencipta  alam semesta.

Selain   itu, agama   juga  menawarkan ketenangan dan keselamatan hidup bagi siapa saja yang taat terhadap perintah agama, dan adanya  emosi keagamaan  dalam  tiap individu  bisa  dijadikan  standar  ketaatan dalam menjalankan perintah agama.

Bagi seseorang  yang  taat  dalam  menjalankan perintah agama akan memberikan dampak psikis  positif  terhadap  seseorang  yang menjalankannya,  salah  satu  dampaknya yaitu akan mendapat  kesehatan jiwa dan mental  dan  terhindar  dari  gangguan-gangguan negatif kejiwaan.

Menurut    Harun    Nasution menyatakan   bahwa   agama   sebagai keyakinan/kepercayaan  kepada  hal  yang bersifat ghaib, ada kaitannya dengan kitab suci  dan  ajaran,  adanya  tanggungjawab bagi  penganutnya  dan  juga  memiliki kepercayaan  terhadap  adanya  utusan.

Definisi lain  menyebutkan, al-diin/agama berarti :     perhitungan,     nasihat, bermasyarakat (berkeluarga), budi pekerti luhur,  danundang-undang.  Seperti  halnya dalam  hadis  Nabi  disebutkan  yang berbunyi, al-diinal-nashihah yang artinya agama  merupakan  nasehat  (HR.  Bukhori dan Muslim) atau juga al-diin mu’amalah yang  artinya  agama  itu  masyarakat.

Dengan  demikian,  istilah  agama  berarti undang-undang  yang  mengatur  manusia baik  dalam  bentuk kelompok/golongan maupun pribadi yang memiliki kepatuhan terhadap yang ghaib dan juga menerapkan ajarannya serta menjauhi larangannya.

Selain berperan dalam memelihara jiwa supaya tetap sehat dan terhindar dari berbagai gangguan kejiwaan, peran agama juga  sangat  penting  dalam  kehidupan masyarakat.  Islam  diturunkan  Allah  SWT dengan membawa nilai aturan-aturan atau ajaran-ajaran,  norma-norma,  ilmu  sosial, menyempurnakan  akhlak,  serta  adanya perintah dan larangan di dalamnya.

Sangat penting  untuk  kita  ketahui  tentang bagaimana  peran  agama  sebagai  kontrol dalam  kehidupan  masyarakat  terutama Islam.  Dengan  adanya  peraturan,  norma-norma  yang  ditetapkan  oleh  agama, menjadikan  kehidupan  manusia  lebih tertata dan teratur. Dengan begitu, dalam lapisan  kehidupan  masyarakat  akan tentram  dan  terhindar  dari  berbagai  konflik.

Adanya aturan-aturan atau doktrin didalam  agama  Islam  menjadi pengontrol  manusia  dalam  hidup  untuk tidak menyimpang dan tetap berada dalam jalur kebaikan sesuai ajaran-ajaran Islam.  Manusia  juga  dituntut  untuk  patuh terhadap  nilai,  norma,  dan  aturan-aturan agama. Hal itu  supaya  mendapat  rahmat  dan terhindar  dari  musibah,  masalah  dan perbuatan  yang  menyimpang  dalam  hidupanya.

Blass memberikan pendapat bahwa kepatuhan  yaitu menerima  segalah  aturan/perintah  dari oranglain.  Kepatuhan  sendiri  bisa  dalam bentuk apa saja, selama seseorang masih menunjukkan sifat/tingkah laku taat pada seseorang maupun sesuatu. Seperti halnya patuh terhadap peraturan. Peraturan sendiri diartikan sebagai sesuatu yang berisi unsur larangan, perintah, dan tidak sedikit juga ada yang mengandung  paksaan.

 Menurut Agama akan membawa dampak :

  1. Kehidupan yang teratur
  2. Tentram dan harmonis
  3. Aman dan nyaman
  4. Terhindar dari penyimpangan
  5. Merekatkan hubungan sosial, dll.

Ajaran  agama  dianggap  sebagai norma bagi pemeluknya, agama juga juga berfungsi sebagai pengawasan sosial baik itu  secara  individu/peroranagan  maupun kelopok/masyarakat. Hal ini dikarenakan :

*  Agama  secara  instansi  adalah  norma bagi  pemeluknya.

* Secara  ajaran memiliki  fungsi  kritis  yang  sifatnya profetis (kenabian, wahyu).

* Berfungsi sebagai pemupuk kesolidan antar sesama.

* Berfungsi  Transformatif

Dengan berfungsinya  agama  sebagai  pengawasan sosial,  maka  setiap  perilaku  pemeluk agama  dituntut  untuk  tetap  dalam  jalan kebaikan  yang  ditetapkan  dalam  norma-norma atau aturan-aturan agama. Dengan diterapkannya  norma  dan  aturan-aturan jika  dilaksanakan  dengan  optimal,  maka akan  tercapailah  kehidupan  masyarakat yang jauh dari penyimpangan sosial.

Ajaran agama  di sini memiliki peran yang begitu sentral  yang  memiliki  dampak sangat dominan  atas kesehatan  jiwa  seseorang.  Dengan  cara menaati  perintah  dan  menjauhi  larangan agama,  nantinya  akan  berdampak  pada segala  aspek  kehidupan,  termasuk  juga akan merasakan kehidupan yang harmonis dan  jiwa/ruhani  yang  senantiasa  sehat.

Tidak hanya sekedar sehat, secara  ruhani saja, namun dari sehatnya ruhani juga akan berdampak   pada   sehatnya   jasmani manusia.  Dengan  sehatnya  jasmani  dan ruhani,  dapat  menjadikan  hidup  tiap manusia terasa tentram, damai, jauh dari stress dan lain sebagainya.

Selain  berperan sebagai   penyucian   jiwa   melalui serangkaian tindakan ritual ibadah, dalam tatanan segala macam aturan dan norma-norma agama juga berperan penting dalam terlaksananya kehidupan masyarakat yang teratur,  jauh  dari  konflik,  damai,  dan harmonis,  yang  dikenal  agama  sebagai kontrol  sosial. Dengan  begitu  manfaat yang dapat diperoleh jika mentaati segala aturan-aturan/syariat    tersebut  juga berpengaruh dalam kehidupan yang lebih nyaman dan aman. (***)