Bangkalan – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) telah mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertajuk pemberdayaan kesehatan pesantren. Dengan mengangkat tema “Pencegahan Miopi dan Hipermetropi dengan Program Visus Santri (VITRI)”, program ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al-Muhajirin, Bangkalan, beberapa minggu lalu.
Kegiatan ini bertujuan untuk melawan masalah refraktif mata seperti miopi dan hipermetropi. PP Hidayatulloh Al-Muhajirin Bangkalan turut berperan sebagai tuan rumah yang mendukung pelaksanaan program ini.
Diketahui, Miopi (rabun dekat) dan hipermetropi (rabun jauh) merupakan dua masalah mata utama yang sering dihadapi oleh banyak individu, termasuk kalangan santri. Kondisi ini tidak hanya dapat mengganggu kenyamanan sehari-hari tetapi juga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mata yang lebih serius jika tidak diatasi dengan tepat.
FK Unusa menyadari pentingnya menjaga kesehatan mata sebagai bagian dari upaya pencegahan yang holistik. Maka, mereka mencetuskan mengadakan kegiatan VITRI, sebuah langkah nyata dalam mencegah dan melawan gangguan penglihatan tersebut.
dr. Windi Indria Rini, Sp.M selaku dosen FK Unusa dan ketua pelaksana kegiatan mengatakan bahwa melalui pemeriksaan mata rutin, santri mendapatkan kesempatan untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya masalah refraktif. Jika masalah teridentifikasi, seperti miopi atau hipermetropi, santri akan mendapatkan penanganan yang sesuai, seperti penggunaan kacamata atau lensa kontak yang sesuai rekomendasi.
“Pencetusan Program Visus Santri (VITRI) sebagai upaya preventif dan kuratif. Program ini dirancang untuk memastikan pelayanan yang optimal,” ujarnya.
Pengabdian masyarakat ini juga diikuti oleh seluruh santri dan pengurus PP Putri Wahid Hasyim Bangil dengan total peserta 40 orang. Acara dilaksanakan secara interaktif, dibuktikan dengan keantusiasan dan keaktifan santri Wahid hasyim dalam mengikuti kegiatan, banyak diantara santri yang bertanya kepada pemateri dan akti mengikuti gamas wawasan yang diberikan.
Selain pemeriksaan mata rutin, tim FK UNUSA juga mengedukasi santri tentang pentingnya menjaga kesehatan mata secara menyeluruh. Mereka diajarkan praktik-praktik sehari-hari yang berkontribusi dalam menjaga kesehatan mata, seperti menjaga jarak yang aman saat menggunakan perangkat elektronik, mengatur waktu istirahat mata, serta melakukan latihan mata yang dapat menguatkan otot-otot mata.
Program Visus Santri (VITRI) Fakultas Kedokteran Unusa diharapkan tidak hanya mengatasi masalah mata di kalangan santri tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mata secara umum. Dengan adanya program ini, Unusa berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi kesehatan dan kualitas hidup santri serta masyarakat umum. Semoga melalui VITRI, masalah miopi dan hipermetropi dapat diminimalkan, membawa dampak positif bagi masa depan kesehatan mata generasi muda di lingkungan Unusa. (***)