Surabaya – Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar seminar bertajuk “Green Logistic” pada Kamis (24/8). Acara ini merupakan rangkaian kegiatan dari Program 3rd Brave oleh Genus Unusa yang berkolaborasi dengan FEBTD di hari ketiga.
Selain itu, seminar ini sekaligus menjadi forum diskusi seputar penerapan konsep manajemen rantai pasok berkelanjutan yang ramah lingkungan atau SDGs (Sustainable Development Goals). Green supply chain management menjadi fokus utama dalam seminar ini, dengan pemaparan mengenai bagaimana bisnis dari berbagai sektor dapat berkontribusi dalam melestarikan alam melalui integrasi bisnis yang holistik, dari hulu sampai hilir.
Hadir dalam acara ini, Amak Muhammad Yaqoub, Co-Founder PT Spiralife Bioteknologi Indonesia, sebagai narasumber. Dengan pengalaman yang luas dan kontribusinya, ia memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana perusahaan dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip lingkungan dalam setiap tahap proses bisnis.
“Industri makanan itu berkontribusi terhadap 40 persen emisi di seluruh dunia. Maka saat ini diperlukan manajemen green supply chain yang berbasis pada prinsip sustainable dan bertanggung jawab terhadap dampaknya untuk lingkungan. Tujuannya adalah untuk menciptakan good quality of life,” jelasnya.
Dosen Program Studi Manajemen di Universitas Airlangga itu menambahkan, ada dua poin utama yang dapat dilakukan generasi Z untuk ikut andil berkontribusi pada upaya green supply chain.
“Sebagai generasi Z ada dua upaya yang bisa dilakukan untuk mendukung upaya ini yaitu menyebarkan informasi terkait pentingnya green supply chain serta membuka bisnis untuk memaksimalkan peluang dalam menghasilkan sustainable products,” pesannya
Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi, Dr. Ubaidillah Zuhdi, S.T, M.Eng., mengungkapkan harapannya bahwa semakin banyak lembaga pendidikan dan bisnis yang akan mengadopsi pendekatan berkelanjutan seperti yang telah diupayakan dalam acara ini.
“Seminar ini memberikan pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana bisnis dapat menjadi agen perubahan positif dalam menjaga lingkungan. Dengan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, diharapkan semakin banyak perusahaan yang akan mengambil langkah-langkah konkret menuju integrasi bisnis yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Salah satu poin penting yang diangkat dalam seminar ini adalah bagaimana penerapan Green Supply Chain Management dapat memberikan dampak positif pada lingkungan sekaligus meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan. (Humas Unusa)