Surabaya – Program Kampus Mengajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kembali dibuka pada tahun ini. Sebanyak 38 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berhasil lolos dalam program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program Kampus Mengajar merupakan langkah revolusioner dalam membawa perguruan tinggi lebih dekat dengan masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan melalui pengalaman mengajar di berbagai tingkat sekolah.
Direktur Akademik Kemahasiswaan dan Perpustakaan, Dr Umdatus Soleha, SST., M.Kes, mengungkapkan kebanggaannya terhadap prestasi mahasiswanya. “Kami sangat bangga dengan 38 mahasiswa Unusa yang berhasil lolos dalam program Kampus Mengajar. Ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa Unusa memiliki kompetensi dan semangat untuk berkontribusi dalam pengembangan pendidikan dasar di Indonesia,” katanya.
Program Kampus Mengajar ini tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi siswa-siswa di sekolah-sekolah yang akan menerima pengajaran dari mereka. Melalui program ini, mahasiswa bisa membaktikan ilmu, keterampilan, serta menginspirasi para murid sekolah dasar untuk memperluas cita-cita dan wawasan mereka.
Mahasiswa Unusa yang lulus program kampus mengajar terdiri dari 31 mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), 3 mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris, dan 4 mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD).
Nantinya, mahasiswa yang lolos program kampus mengajar ditempatkan di beberapa sekolah yang terakreditasi C sekitar Surabaya dan Gresik serta berada dalam rentang 3T (Daerah tertinggal, terdepan, terluar).
Salah satu mahasiswa yang berhasil lolos, Aina Nuriza mahasiswa Prodi S1 PGSD, mengungkapkan antusiasmenya untuk ikut berpartisipasi dalam program ini. Diketahui, nantinya ia akan ikut berkontribusi di SD Al-Huda Surabaya.
“Saya sangat senang dan bersyukur bisa menjadi bagian dari program Kampus Mengajar ini. Saya percaya bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam menciptakan generasi muda yang lebih berkualitas. Saya berharap bisa memberikan kontribusi positif dalam pembelajaran siswa-siswa di sekolah tempat saya mengajar nanti,” ujarnya.
Lolosnya 38 mahasiswa dalam program Kampus Mengajar ini semakin mengukuhkan posisi Unusa sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berdaya saing. Melalui program Kampus Mengajar, mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung dalam peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang membutuhkan. (Humas Unusa)