Dapatkan Pendanaan Melalui PPKO, Mahasiswa Unusa Berkontribusi Tuntaskan Masalah Stunting di Desa Lajuk Pasuruan

Pasuruan – Sejumlah 16 mahasiswa kedokteran yang tergabung dalam Organisasi BEM Fakultas Kedokteran mulai mematangkan persiapan setelah mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristekdikti) melalui Program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPKO).

Kegiatan dengan tajuk “Kedai Lajuk Tahan Banting” akan dilaksanakan selama 3 bulan lebih di Desa Lajuk, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan.

Osya Azifa Firlani, ketua pelaksana PPKO mengatakan kesiapannya bersama dengan tim untuk mengabdi, berkontribusi, dan membantu dalam pembangunan desa Lajuk terkhusus dalam penanganan masalah stunting.

“Kami cukup siap untuk berkontribusi dalam penanganan stunting, terlebih kami sebagai calon dokter, ingin belajar untuk hadir menyelesaikan masalah yang ada di desa Lajuk ini secara nyata,” tuturnya, Selasa (15/8).

Osya juga menambahkan bahwa kegiatan ini akan memberdayakan kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan yang ada di desa Lajuk, seperti Fathayat, IPNU, IPPNU, GP Anshor, Ibu-ibu PKK, Karang Taruna, dan organisasi masyarakat lainnya,

“Terlebih mereka bisa menjadi selayaknya seperti seorang Dai dan menyebarluaskan informasi yang telah diperoleh ke khalayak ramai,” ujarnya.

Berbagai kegiatan yang akan dijalankan akan terfokus dalam upaya penuntasan masalah stunting, seperti penyuluhan stunting, pelatihan pembuatan PMT, pelatihan screening, pembuatan hidroponik dan masih banyak lagi. Semua kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan penurunan angka stunting mencapai 14 % di tahun 2024 sebagai persiapan untuk menyambut Indonesia Emas 2045.

PPKO ini direncanakan akan dimulai di pertengahan bulan Agustus 2023 dan akan berakhir di bulan November 2023. (***)