Gresik – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) diminta untuk membenahi sistem data kependudukan yang ada di desa lokasi KKN.
Hal itu diungkapkan Sony Caturiyanto dari Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Gresik saat hadir di lokasi KKN Unusa di Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Kabupatem Gresik, Kamis (3/8).
Dikatakan Sony, mahasiswa KKN Unusa yang sudah tahun kedua menggelar KKN di Gresik diharapkan bisa mendukung program Desa SIAP yang dicanangkan Pemkab Gresik.
Desa SIAP itu aplikasi satu pintu data kependudukan yang diterapkan di 330 desa di 26 kelurahan di Gresik.
“Kades dibekali dengan keterampilan bagaimana mengaplikasikan itu. Asal pegang handphone atau laptop dan ada jaringan internet, kepala desa bisa lakukan tanda tangan di manapun berada untuk pelayanan kependudukan warganya,” jelas Sony.
Dalam mendukung reformasi teknologi ini, Sony meminta mahasiswa KKN Unusa melakukan edukasi lanjutan agar perangkat desa lebih mahir dalam memberikan layanan kependudukan.
“Juga kami ingin adik-adik milenial ini memberikan sumbangan pemikirannya agar nanti bisa kami aplikasikan. Karena milenial ini lebih paham teknologi,” ungkap Sony.
Senada dengan Sony, Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie meminta mahasiswa KKN Unusa untuk memberikan kontribusi bagi desa terutama dalam bidang informasi.
Mahasiswa harus bisa mengeksplor potensi desa hingga bisa dikenal masyarakat luas. “Dengan memanfaatkan teknologi agar potensi bisa dikenal di seluruh penjuru dunia,” tukasnya. (***)