Surabaya – Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), tak terkecuali di ajang internasional. Baru berdiri di tahun 2014, sejumlah catatan prestasi membanggakan di level international sudah ditorehkan FK Unusa.
“Milestonenya atau capaian di Unusa atau FK Unusa itu adalah masuk ke internasionalisasi. Sehingga banyak yang ingin kita capai atau adakan, baik dari sisi pembelajaran, dosen-dosennya, maupun kegiatan kemahasiswaan diarahkan menuju internasionalisasi bekerja sama dengan organisasi maupun perguruan tinggi di luar negeri,” jelas Dekan FK Unusa, Dr dr Handayani, MKes, kepada Basra.
Ada pun kerja sama yang sudah terjalin dengan perguruan tinggi di luar negeri antara lain dengan TMU (Taipei Medical University) Taiwan.
“Kegiatannya berupa pengiriman dosen FK Unusa untuk short course ilmiah. Selain itu, dengan Turki maupun Jepang kita juga sudah ada kerja sama berupa kegiatan mendatangkan profesor ke FK Unusa untuk kuliah tamu,” ujarnya.
Ditambahkannya, tahun ini pihaknya akan memulai inisiasi untuk bekerja sama dengan Singapura dan Malaysia, yakni National University of Singapore (NUS) dan Medical Faculty of Sabah Malaysia.
Handayani melanjutkan, selain mengirimkan dosen untuk menimba ilmu di sejumlah perguruan tinggi di luar negeri, pihaknya juga memiliki kegiatan pengabdian masyarakat internasional.
“Kegiatan pengabdian masyarakat internasional yang pernah lakukan itu antara lain di Timor Leste. Kita mengadakan kegiatan penyuluhan stunting di sana,” tuturnya.
“Nah tahun ini kita ada kegiatan pengabdian masyarakat untuk warga migran di Sidoarjo. Ada sebuah asrama yang ditempati oleh orang-orang dari luar negeri yang mencari suaka, kemudian kita mengadakan kegiatan penyuluhan dan pelayanan kesehatan di sana,” sambungnya.
FK Unusa juga mampu mencatat prestasi di level internasional melalui mahasiswanya, seperti Aufar Zimamuz Zaman Al Hajiri yang meraih juara dalam Festival Film pendek Kedokteran di Sornborn University Paris France, sekaligus juga delegasi Indonesia dalam Pertemuan Internasional “The 19th International FIMA Medical Students Virtual Camp” di Saudi Arabia.
Juga ada nama dr Muhammad Auzan Ferdiansyah sebagai Official Trainer di International Federation of Medical Student Association dan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia serta author dua publikasi untuk jurnal internasional.
Handayani mengaku bangga dengan prestasi anak didiknya. Dikatakannya mahasiswa FK Unusa selain dibekali ilmu kedokteran juga diberi kesempatan yang luas untuk mengembangkan kemampuan soft skill, terutama yang mendukung pengembangan keilmuan, jiwa wirausaha dan karakter Islami.
“Tahun ini kita memasuki fase internasionalisasi. Kita ingin meningkatkan mutu pendidikan agar bisa selevel dengan perguruan tinggi di luar negeri yang sudah bagus proses pembelajarannya,” tandasnya. (***)