Jakarta – Tujuh dosen dari Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengikuti pelatihan merancang dan membuat media pembelajaran. Pelatihan ini bertujuan untuk memperluas keterampilan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa dalam menciptakan materi pembelajaran yang menarik dan efektif untuk mahasiswa. Mereka adalah Syamsul Ghufron, Mustofa, Akhwani, Afib Rulyansyah, Sunanto, Rudi Umar Susanto, dan Agus Wahyudi. Setelah pelatihan ini, mereka akan mengikuti uji sertifikasi kompetensi, sehingga akan diberikan sertifikat resmi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dalam pelatihan berlangsung selama 2 hari mulai (21-22 Juni 2023) yang berlokasi di LSP Trainer Indonesia. Para dosen akan mempelajari berbagai teknik merancang materi pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan beragam gaya belajar mahasiswa. Mereka juga akan memahami konsep-konsep desain instruksional yang dapat meningkatkan pemahaman dan retensi informasi.
Salah satu peserta, Dr. Syamsul Ghufron mengatakan, dirinya beserta tim dari FKIP Unusa sadar, bahwa media pembelajaran yang baik dapat membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan efektif. “Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat mengembangkan bahan ajar yang lebih interaktif dan relevan bagi mahasiswa kami,” Rabu (21/6) di Gedung Menara 165 Jakarta Selatan.
Syamsul menambahkan, pelatihan ini juga mencakup penggunaan teknologi terbaru dalam pembuatan media pembelajaran, termasuk penggunaan perangkat lunak desain grafis dan pembuatan video. Hal ini diharapkan akan membantu para dosen untuk lebih kreatif dalam menyusun materi pembelajaran yang menarik.
“FKIP Unusa berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran, dan pelatihan ini merupakan langkah positif dalam mencapai tujuan tersebut. Para dosen yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat mengaplikasikan keterampilan yang mereka pelajari dalam pengajaran mereka di kelas, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi mahasiswa,” ungkapnya.
Pelatih LSP Trainer Indonesia, Rendy Yusra mengungkapkan, Training of Trainers (TOT) dalam merancang media pembelajaran bagi dosen memiliki sejumlah manfaat yang signifikan. Melalui TOT, dosen dapat memahami dan mengimplementasikan metode-metode terbaru dalam merancang media pembelajaran yang lebih efektif. Ini berarti kualitas pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa akan meningkat. Dosen yang terlatih dalam merancang media pembelajaran cenderung dapat menyajikan materi dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Ini dapat membantu meningkatkan minat dan keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
“Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat membantu meningkatkan retensi informasi oleh mahasiswa. Dosen yang terlatih dalam TOT dapat merancang media yang mendukung pemahaman dan retensi yang lebih baik. Dalam era digital, teknologi memainkan peran penting dalam pembelajaran. Melalui TOT, dosen dapat memahami dan memanfaatkan teknologi secara efektif dalam merancang media pembelajaran online atau berbasis teknologi lainnya’” ungkapnya. (Humas Unusa)