BEM FKIP Unusa Gelar Studi Banding Internasional dengan Universiti Malaysia Kelantan

Surabaya – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) gelar acara Studi Banding Internasional secara daring dengan Majelis Perwakilan Pelajar Universiti Malaysia Kelantan, Senin (5/6).

Kegiatan ini berjalan dengan lancar walaupun diadakan secara daring. Peserta tidak hanya berasal dari pengurus internal BEM FKIP, namun turut mengundang perwakilan dari setiap Himpunan Mahasiswa di lingkup fakultasnya.

Tujuan kegiatan ini tentu tidak hanya meningkatkan kualitas dari mahasiswa itu sendiri, melainkan diskusi mengenai kualitas pendidikan yang ada di Indonesia dan di Negeri Jiran tersebut.

Ketua Pelaksana, Muh. Muhdhor menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bagian dari event Speectrum, yakni program kerja sebelum masa periodesasi berakhir. Mengusung tema “Empowering Bilateral Relations diharapkan menjadi bentuk langkah awal kegiatan yang bersifat Internasional.

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Rifky selaku Gubernur BEM Unusa dan Muhammad Saiful Amirul selaku Former Presiden UMK Malaysia.

“Salah satu itikad kami, tetap pada peningkatan kualitas SDM dan pemerataan inovasi keorganisasian dan dari sini kita dapat wujudkan bentuk kontribusi kami kepada fakultas khususnya, sehingga program prioritas dapat diteruskan pada periode selanjutnya,” ungkap Rifky.

Dari informasi yang lain, event Speectrum terdapat tiga kegiatan. Diantaranya Studi Banding Internasional, Gelora Cita Mengabdi (Pengmas), dan Dekan Cup. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Agista selaku wakil gubernur, bahwa untuk pengabdian masyarakat dan dekan cup akan dilaksanakan akhir bulan sebelum pemilu raya (Pemira).

Adapun hasil dari studi banding ini juga, pihak BEM FKIP Unusa (Indonesia) dengan MPP UMK (Malaysia) terus berkoordinasi dengan waktu jangka panjang. Proyeksi terbesarnya ialah akan menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan dua organisasi tersebut. Sehingga dalam skala Asean, FKIP Unusa dapat menjadi episentrum pendidikan kedepannya. (***)