Asmaul Lutfauziah – Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa
MAKANAN sehat adalah perihal yang penting diketahui oleh berbagai pihak termasuk siswa SD, orang tua, pemerintah, dan masyarakat secara umum. Mengapa siswa SD dan orang tuanya perlu tahu tentang makanan sehat?
Hal ini didasari pemikiran bahwa kualitas kesehatan generasi bangsa ke depannya dipengaruhi oleh faktor makanan sehat. Karena dalam badan yang sehat, ada jiwa yang sehat. Sebagaimana tujuan bangsa Indonesia yaitu membentuk manusia yang utuh (generasi bangsa termasuk siswa SD yang sehat jasmani dan rohani).
Siswa SD perlu mendapatkan edukasi makanan sehat sejak dini. Jika hanya mengandalkan mata pelajaran IPA saja, hal itu sangat kurang. Saat ini, berbagai macam makanan instan yang mengandung bahan kimia berbahaya tersedia di pasaran.
Contoh bahan kimia yang berbahaya dan kurang baik bagi kesehatan yaitu boraks, formalin, pemanis buatan (aspartam, sakarin, sukralosa), penguat rasa (monosodium glutamat), zat pewarna sintetis (rhodamin B atau kuning metanil), dan pengawet buatan (natrium benzoat atau kalium benzoat).
Siswa SD sering makan makanan yang mengandung penguat rasa monosodium glutamat (MSG). Sebagian besar snack makanan ringan yang dikonsumsi siswa SD jaman sekarang tidak lepas dari MSG. Makanan ini sering disebut oleh masyarakat desa dengan sebutan “jajan ciki”.
Bahkan anak-anak jaman sekarang terkenal dengan sebutan generasi micin karena kebanyakan mereka menyukai makanan ringan yang mengandung micin. Micin atau MSG ini memiliki dampak tidak baik bagi kesehatan seperti sebagai penyebab kanker. Micin ini sering kita jumpai pada produk makanan ringan berbumbu atau mie instan.
Sebagai contoh lain yaitu pewarna sintetis seperti rhodamin B atau kuning metanil. Zat ini menjadikan makanan lebih menarik. Namun, zat ini jika terakumulasi dalam tubuh dengan jumlah banyak akan berpotensi menyebabkan penyakit kanker hati, ginjal, kandung kemih, dan otak. Oleh karena itu, orang tua perlu berhati-hati dalam membelikan anak makanan yang berwarna seperti jeli, permen, atau es krim.
Siswa SD perlu memiliki keterampilan memilih makanan yang sehat. Siswa perlu bijak dalam memilih dan mengonsumsi makanan yang sehat. Orang tua pun perlu mengawasi jenis makanan apa yang sering dikonsumsi anaknya. Orang tua juga harus cerdas dan bijak dalam membeli snack makanan ringan atau jajan untuk anaknya. Hal ini menjadi dasar, pentingnya program edukasi makanan sehat.
Program edukasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswa SD dan orang tuanya tentang pentingnya makan makanan sehat. Siswa SD dan orang tua menjadi lebih waspada dan sadar diri terhadap makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Selain itu, program ini juga perlu ditindaklanjuti dengan adanya praktik riil dalam membuat produk olahan makanan sehat. Misalnya edukasi dan praktik riil membuat es krim buah atau pudding buah tanpa pengawet dan pewarna sintetis. (***)