Mahasiswa FK Unusa Gelar Penyuluhan dan Praktik Hipnoterapi Atasi Insomnia

Surabaya – Tidur merupakan sepertiga dari kehidupan seseorang dan menjadi kebutuhan primer pada kesehatan tiap orang. Namun beberapa orang kerap mengalami masalah sulit tidur atau insomnia.

Salah satu cara mengatasi insomnia dapat dilakukan melalui edukasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang insomnia kepada masyarakat. Hal tersebut menjadi dorongan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dalam melakukan penyuluhan mengenai insomnia.

Kegiatan penyuluhan meliputi pengisian tes pengetahuan mengenai insomnia, penjelasan umum insomnia, dan terakhir yakni praktik hipnoterapi. Penyuluhan ini diikuti oleh 24 mahasiswa secara offline dan 51 mahasiswa turut mengikuti secara online melalui Zoom. Kegiatan berlangsung di Ruang 308, Lantai 3, Tower Unusa, pada Kamis (11/5).

Penjabaran mengenai pengetahuan umum insomnia disampaikan oleh Dian Noviana dan M. Rizqi Rifai yang merupakan mahasiswa FK Unusa Angkatan 2019.

“Dari 67% permasalahan insomnia yang dialami masyarakat Indonesia, 7,3% terjadi pada mahasiswa dan kebanyakan disebabkan oleh distress. Tiap mahasiswa seharusnya memiliki kuantitas tidur yang baik, yakni selama 7-8 jam,” ucap Dian dalam penjelasannya.

Nampak bahwa mahasiswa memang identik dengan insomnia. Namun sayangnya, tidak banyak yang memperhatikan gangguan ini. Padahal, insomnia bukanlah hal yang sepele karena resiko yang ditimbulkan dapat mengakibatkan efek yang cukup besar, mulai dari rasa kantuk dan lelah di siang hari hingga resiko kematian.

“Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mengurangi permasalahan insomnia. Diantaranya berolahraga secara teratur, kurangi minuman yang membuat kita terjaga seperti kopi atau alkohol, tenangkan pikiran atau relaksasi, dan biasakan punya waktu tidur dan bangun yang teratur setiap harinya,” jelas Rizqi.

dr. Dewi Masithah, M.Kes. – Dosen Fakultas Kedokteran Unusa

Selanjutnya, kegiatan dilanjut dengan praktek hypnotherapy yang dipandu oleh dr. Dewi Masithah, M.Kes. Beliau menekankan, hipnoterapi memberikan sugesti atau perintah yang positif. Hal ini yang membedakan antara hipnoterapi dengan gendam.

“Adanya praktek hipnoterapi ini dapat menenangkan pikiran atau merelaksasi pikiran dan dapat membantu memperbaiki permasalahan insomnia yang dialami para mahasiswa yang nantinya berdampak baik pada kualitas tidur,” ucapnya. (Humas Unusa)