Hima K3 Gelar Seminar Nasional, Bahas Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Hima K3 Gelar Seminar Nasional, Bahas Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Surabaya – Dalam rangka memperingati Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diadakan satu tahun sekali ini, Himpunan Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (HIMA K3) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan Festival Bulan K3 Nasional Unusa (FBK3NU) yang ke-3. Kegiatan ini mengusung tema Pentingnya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.

Selain Festival Bulan K3 Nasional Unusa, untuk menyemarakkan kegiatan Bulan K3 tersebut, Hima K3 pun menggelar seminar nasional  yang dilaksanakan secara online. Kegiatan ini diikuti oleh dosen, pekerja, dan mahasiswa.

Praktisi K3, Soehatman Ramli, DIPL., SM., SKM., MBA., mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting, khususnya terkait Kesehatan dan keselamatan kerja, karena perlunya peningkatan kesadaran K3 bagi para pekerja dan masyarakat. “Kesadaran tentang safety di tengah masyarakat masih rendah. Saya berharap masyarakat mampu menyadari akan pentingnya Kesehatan dan keselamatan dan kerja,” ujarnya, Rabu (29/3).

Ramli menambahkan, bahwa masyarakat harus bisa mengubah mindset terkait kecelakaan transportasi maupun pekerjaan. Semua itu, karena beberapa hal, bisa human error atau memang ada hal-hal lain yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan tersebut.

“Kecelakaan transportasi atau pekerjaan adalah takdir. Itulah cara pandang yang masih begitu dihayati masyarakat Indonesia. Cara pandang ini harus dibongkar habis, sebab kecelakaan bukan (semata) takdir. Yang harus bertanggung jawab bukanlah Tuhan, tetapi manusia sendiri yang telah dibekali akal untuk mampu berbuat preventif,” tambahnya.

Hima K3 Gelar Seminar Nasional, Bahas Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Dosen K3 Unusa, Ratna Ayu Ratriwardhani, S.ST.,M.T,. mengungkapkan, pemerintah dan pabrik telah sepakat bahwa setiap pekerjaan harus menerapkan konsep K3, dan keselamatan itu sendiri sudah menjadi tanggung jawab bagi semua pihak yang terkait, berperan aktif sesuai fungsi dan kewenangannya untuk melakukan berbagai upaya di bidang K3 secara terus menerus. Harapannya K3 itu sudah menjadi budaya dalam pekerjaan, sehingga kasus kecelakaan dapat dicegah.

“Pelaksanaan K3 sudah menjadi tanggung jawab semua pihak, semua pihak yang terkait berkewajiban berperan aktif sesuai fungsi dan kewenangannya untuk melakukan berbagai upaya di bidang K3 secara terus menerus, berkesinambungan dan menjadikan K3 sebagai bagian budaya kerja di setiap kegiatan, sehingga dapat mencegah kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja,” tambahnya.

Ratna menambahkan, tujuan K3 dalam menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan sehat. Selain itu K3 dapat mencegah kecelakaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas nasional dapat segera terwujud secara nyata. Dengan demikian semua pihak yang berkepentingan dalam upaya peningkatan kemandirian berbudaya K3 tersebut perlu terus menggelorakan K3 di setiap kesempatan.

“Diharapkan seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat umum maupun industri, dapat termotivasi untuk berperan aktif dalam peningkatan pemahaman K3 sehingga tercipta pelaksanaan K3 secara mandiri dan dapat mendukung arah kebijakan pemerintah,” tambah. (Hima K3/Uranus/Humas)