Mengenal Kampung Sejawak Binaan Unusa, Penghasil Olahan Serai Jahe Temulawak

Kampung Sejawak Unusa

Surabaya – Kini, surabaya memiliki kampung serai yang berlokasi di Ngagel Dadi RW 3. Disebut kampung serai karena banyak warga di kawasan tersebut yang menanam serai. Sayangnya tanaman serai tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh warga.

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa (Hima) D3 Keperawatan pun tergerak untuk memberikan pendampingan bagi warga setempat dalam mengolah tanaman toga terutama serai.

“Kami dapat dana hibah Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kami turun ke kampung serai di Ngagel itu. Di sana warga banyak yang nanam serai, tapi tidak dimanfaatkan secara maksimal hanya sebatas dipakai sebagai bumbu dapur saja padahal serai juga bisa dimanfaatkan sebagai minuman herbal,” jelas Iis Noventi, pembina Hima D3 Keperawatan Unusa, Senin (13/3).

Iis mengungkapkan, sebelum melakukan pendampingan warga kampung serai, pihaknya terlebih dahulu melakukan survei. Hasilnya, banyak warga di kawasan tersebut yang menderita penyakit diabetes, hipertensi, dan kolesterol.

“Apalagi mahasiswa kami juga mendapatkan mata kuliah herbal, jadi klop untuk membina kampung serai dan memanfaatkan serai secara maksimal,” imbuhnya.

Lanjutnya, Iis mengatakan bahwa dari hasil survei tersebut pihaknya lantas menambah tanaman toga untuk dibudidayakan warga setempat, yakni jahe dan temulawak.

“Jadi selain serai, ada jahe dan temulawak. Sehingga namanya jadi kampung sejawak (serai, jahe, dan temulawak,” tukasnya.

Pendampingan di kampung tersebut dilakukan 10 mahasiswa Hima D3 Keperawatan Unusa di tahun 2022 selama 6 bulan. Selain sosialisasi tentang manfaat tanaman toga, dilakukan juga program pelatihan bagaimana mengolah tanaman toga menjadi healthy drink siap minum hingga dalam bentuk granula (serbuk minuman).

“Program Penanaman Toga dalam Upaya Mendukung Program Pemerintah dan Ekonomi Kreatif. Itu yang kami lakukan, jadi ada pemberdayaan ibu-ibu PKK setempat, apalagi di sana juga belum ada UMKM,” ujar Iis.

Terdapat 7 RT di kawasan Ngagel Dadi RW 3 yang menjadi binaan Hima D3 Keperawatan Unusa. Selain menanam tiga tanaman toga (sejawak) kini warga di kawasan tersebut juga telah menghasilkan produk healthy drink maupun granula.

“Kami di support penuh oleh pihak kelurahan. Kami juga menggandeng Dinas Pertanian Kota Surabaya dan Komunitas Muda Mudi untuk melakukan pembinaan di kampung tersebut. Alhamdulillah sekarang sudah ada produk herbal yang bisa dijual, jadi tidak hanya dijadikan sebagai bumbu dapur saja,” tandasnya. (***)