Surabaya – Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren) merupakan salah satu upaya wujud Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren. Namun sayangnya banyak Poskestren di lingkungan pesantren yang tidak jalan sebagaimana mestinya atau bahkan terhenti.
Berangkat dari fenomena tersebut, Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa) kembali mengaktifkan dengan merevitalisasi poskestren.
“FK Unusa punya visi untuk mengaktifkan kembali poskestren-poskestren yang ada dan juga menginisiasi pesantren yang belum punya poskestren,” kata Dekan FK Unusa Dr Handayani, dr, MKes pada Senin (6/3) siang.
Handayani mengatakan, konsep dari poskestren itu lebih pada kemandirian dari pesantren dalam menjaga maupun pencegahan penyakit.
“Jadi di dalam organisasi (poskestren) itu dari pesantren sendiri, ada pengasuh pesantren, santri, yang sudah dilatih jadi kader kesehatan. Itu poskestren level 1 ya yang tenaganya dari mereka sendiri yang sudah dilatih dan dibina oleh puskesmas,” jelasnya.
Handayani melanjutkan, untuk poskestren ada 2 level. Untuk level 2 lebih bagus lagi, yakni menjadi klinik pratama di mana di dalamnya sudah ada tenaga kesehatan minimal ada perawat yang stand by.
“Ke depannya kita mengharapkan pada pesantren yang memiliki banyak santri, di atas 1.000 santri, kita mengharapkan punya klinik pratama yang bisa memakai BPJS Kesehatan. Karena nantinya bakal ada kewajiban setiap orang harus tercover BPJS Kesehatan. Kita mengharapkan bahwa ke depan pesantren dapat menjadi pelopor untuk penggunaan BPJS Kesehatan,” paparnya.
Adapun kegiatan di dalam poskestren mencakup promotif atau promosi kesehatan, yakni upaya peningkatan gaya hidup sehat dan gizi yang baik.
“Sedangkan untuk poskestren yang bentuknya klinik, kita harapkan ada kegiatan promotif, preventif (pencegahan), dan juga kuratif (pengobatan). Harapan kita ke depan sudah tidak ada lagi pesantren yang kumuh atau kurang sehat. Sederhana tidak apa-apa tapi bersih,” tandasnya.
Salah satu pesantren yang kini telah memiliki klinik pratama di bawah asuhan FK Unusa adalah Pondok Pesantren Al Hikam Bangkalan. FK Unusa menargetkan ada 2 pesantren dalam setahun yang diinisiasi untuk pendirian poskestren ataupun klinik pratama.
“Kita membantu untuk organisasinya, pengaturannya, dan juga izinnya,” kata Handayani.
“Ada banyak pesantren yang ingin kita dampingi untuk pembentukan poskestren maupun klinik pratama. Kita ingin berkontribusi menjadikan pesantren mandiri dalam hal kesehatan,” tegasnya. (***)