Surabaya – Bagaimanakah strategi atau peran mahasiswa dalam upaya bantu tingkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu cara hadapi resesi. Pembahasan ini menjadi salah satu topik diskusi menarik dalam acara seminar nasional yang bertajuk “Ekonomi Kreatif Sebagai Pilar Perekonomian Masa Resesi”, yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahlatul Ulama Surabaya (Unusa) bersama Accounting and Finance Center (AFC) Unusa, Kamis (2/3) siang.
Zulham Mubarok selaku Founder Milenial UTAS jelaskan dan beri saran mengenai strategi yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai generasi milenial guna bantu pasarkan produk kreatif.
“Saat ini subsektor industri kreatif sudah menjadi salah satu subsektor yang dilirik dan menjadi fokus pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan, sebab ekonomi kreatif dinilai memiliki kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia dengan mengandalkan kreativitas dan inovasi terhadap warisan budaya,” ucapnya.
Menurut Zulham, generasi millenial juga dapat bantu tingkatkan pertumbuhan ekonomi dalam berkontribusi di industri kreatif, melalui langkah awal buka bisnis dengan ide kreatif yang dapat dikembangkan.
Ia beberkan beberapa strategi yang dapat dilakukan mahasiswa dalam merintis usaha, yaitu gandeng influencer untuk bantu pasarkan produk, lakukan observasi untuk ide bisnis yang belum pernah digarap serius, serta kaitkan segala jenis pemasaran melalui media sosial.
Penjelasannya, katanya menambahkan, media sosial telah melewati puncaknya dengan telah banyak ditemui pengguna yang mulai berlomba-lomba membuat karya konten yang menarik pula, sehingga dibutuhkan gandeng influencer yang telah memiliki pengikut banyak untuk dapatkan atensi dari audien dalam memasarkan usaha.
“Pemasaran melalui influencer marketing itu dapat menjangkau target market kita secara halus dan mengarahkan target pada usaha kita, tapi tetap diperlukan observasi manakah atau siapakah influencer yang sesuai dengan pasar,” tuturnya.
Selain itu, pemanfaatan media sosial juga menjadi strategi yang mudah dan luas untuk mengenalkan usaha pada audien. Bentuk digital marketing tersebut dinilai efektif namun dengan tetap melakukan optimalisasi secara kreatif.
“Marketing sekarang juga mulai merambah pada artificial intelligence sehingga efektifkan media sosial untuk pemasaran bisnis, gunakan juga keyword yang tepat atau yang biasa dikenal dengan SEO Specialist,” ucapnya.
Dan melalui penjelasan terakhirnya, Zulham menegaskan bahwa dalam membuka suatu usaha gunakan ide yang baru, seperti bangun usaha dalam bidang energi lingkungan yang belum pernah digarap serius.
“Carilah celah pada industri kreatif yang jarang disentuh tapi memiliki peluang atau dampak positif besar dan belum dikelola dengan maksimal. Misal seperti fenomena kenaikan minyak, dapat dilakukan solusi dengan menciptakan inovasi baru seperti kompor kayu yang memiliki kekuatan api seperti kompor gas kemudian buatlah cerita fenomenanya melalui website, contoh seperti itu yang termasuk ide baru. Namun, kalian juga tetap dapat memaksimalkan usaha melalui apa yang kalian minati dan senangi,” tuturnya. (Humas Unusa)