SURABAYA – Guru besar University of New South Wales (UNSW), Prof Dr Sreenatha Gopalarao Anavatti diundang Unusa dalam kegiatan visiting professor, Selasa (15/11) dengan tema “Intelligent Control Systems along with Path Planning and Neural Network Including Deep Neural Network”. Kegiatan ini bekerjasama dengan Departemen Teknik Elektro Otomasi, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dalam program WCP (World Class Proffesor). Hadir dalam acara tersebut selain guru besar UNSW adalah Berlian Al-Kindhi dari ITS dan Rizqi Putri Nourma Budiarti dari Unusa.
Dalam paparannya Sreenatha menjelaskan tentang bagaimana pentingnya Artificial Intelligent di masa depan. Dalam tuntutan masa depan, akan semakin banyak permasalahan yang bisa diselesaikan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligent –AI). Beliau juga menjelaskan salah satu keilmuan AI khususnya dalam bidang fuzzy sistem yang sangat bermanfaat untuk kontrol robotik. Sedangkan penggunaan lainnya di dunia industri masa depan, misalkan bisa dilihat saat ini penggunaan google Maps dengan teknologi AI bisa menentukan path dengan cerdas, cepat, dan tepat. “Ke depan AI makin sangat dibutuhkan di dunia industri yang menuntut kerja cepat dan efisien,” katanya.
Sementara Berlian Al-Kindhi menjelaskan aplikasi AI dapat digunakan untuk membangun aplikasi smart city khususnya untuk mitigasi banjir di kota Surabaya. “Dengan menggunakan AI kita bisa memantau lebih cepat sekaligus bisa mengantisipasi banjir yang akan terjadi. Tidak hanya itu melalui kecerdasan buatan kita bisa membuat apa saja kebutuhan-kebutuhan masa depan yang kita inginkan untuk membuat kota cerdas,” katanya.
Sedangkan Rizqi Putri Nourma Budiarti menjelaskan tentang implementasi kecerdasan buatan yang dimanfaatkan dalam penggunaan AI untuk pembelajaran lanjutan (deep learning). Rizqi memaparkan beberapa projek yang telah dibuat bersama mahasiswa Unusa, misalnya pemanfaatan AI dalam pendeteksian masker dan mata kantuk pada sensor kamera yang dapat digunakan sebagai alarm bagi pengemudi perjalanan jauh dalam menekan angka kecelakaan.
“Pembelajaran AI bisa dipelajari oleh siapa saja. Mahasiswa dimudahkan dalam mempelajari AI dan bisa mengimplementasikannya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Ini karena telah tersedia infrastruktur yang telah dibuat oleh Tim Google melalui google colabs dimana library machine learning sudah ada didalamnya,” kata dosen Prodi Sistem Informasi ini.
Ditambahkan, bila ingin diintegrasikan dengan google cloud, terutama dalam penggunaan backend-nya. Mahasiswa bisa menghasilkan aplikasi dalam bentuk web development ataupun mobile apps berbasis AI. (Humas)