Surabaya – Dosen dari Program studi (Prodi) S1 Manajemen Unusa Firly Irhamni, S,IP., MM melakukan pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Jagad ‘Alimussirry Surabaya. Dimana dosen unusa melakukan pendampingan dan seminar tentang Problem Solving: Cara Untuk Menumbuhkan Pemikiran Kritis Dan Ketekunan Pada Generasi Z bagis santri yang ada di pondok pesantren tersebut.
Seminar ini diikuti peserta dari santri dan santriwati dari Pondok Pesantren Jagad ‘Alimussirry Surabaya yang berusia 19 hingga 21 tahun. Acara ini digelar di aula Pondok Pesantren Jagad ‘Alimussirry Surabaya.
Firly menjelaskan melalui seminar ini, ingin generasi Z yang terdiri dari usia 19 sampai 21 tidak terlalu tergantung pada gedget. Dengan kondisi ini, Dosen Unusa ingin memunculkan pemikiran kritis dari santri maupun santriwati yang masuk dalam generasi Z.
“Generasi Z ini sangat dekat dengan Gedget, kondisi ini membuat mereka tidak begitu bagus dalam komunikasi dan kepekaan dengan lingkungan sekitar, jadi melalui seminar ini santri kami ajarkan bagaimana bersosial terlebih memunculkan pikiran kritis,” terangnya.
Generasi Z ini juga aktif sekali di media sosial, mengingat kondisi ini Firly ingin generasi Z bisa lebih kritis dan peduli dengan lingkungan mereka. “Banyak dari Generasi Z lebih acuh dengan lingkungan mereka, terlebih anak generasi Z kurang begitu percaya diri untuk bersosialisasi secara langsung,” ucapnya.
Melalui seminar ini, Firly berharap generasi Z terbisa menerapkan pola pikir yang sistematis, sehingga bisa membedakan kapan harus berpikir kritis dan berpikir kreatif. “Jadi santri dan santriwati ini bisa lebih mengembangkan pola pikir mereka lebih baik lagi,” ucapnya.
Salah satu pengurus Pondok Pesantren, Dr. KH. Djoko Hartono, M.Ag., MM menyambut baik seminar yang dilakukan dosen Unusa. Dimana melalui pikiran kritis dan kreatif itu santri dan santriwati yang saat ini mengenyam pendidikan kuliah bisa bermanfaat dikehidupan selanjutnya. “Jadi santri ini bisa meningkatkan kemampuan soft skill mereka yang berguna untuk mereka kedepannya di dunia kerja,” ungkapnya. (humas)