Surabaya – Menyusul kebijakan dari Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Unusa yang mensyaratkan Laporan Kuliah Lapangan dan Magang harus dapat dikomunikasikan secara tertulis melalui media, Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Hima K3) Fakultas Kesehatan mengadakan Workshop Menulis di Media Massa. Mahasiswa K3 turut hadir dalam kegiatan yang dibuka oleh Dekan F.Kes. Kegiatan ini dilakukan secara daring pada Jumat (30/7).
Salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut, Ir. Sukemi mengungkapkan, menulis merupakan upaya menyampaikan sebuah informasi maupun kabar yang mengenai sesuatu kejadian atau hal dalam bentuk tertulis. Seorang penulis yang baik dapat menuliskan sebuah informasi dengan lengkap dan komunikatif, sehingga pembaca dapat memahami segala sesuatu yang disampaikan tanpa kesulitan serta adanya kesalahan penafsiran.
“Sebelum menulis, seorang penulis akan memilih mana peristiwa yang layak untuk diinformasikan. Sedikitnya ada enam kriteria, yang dalam jurnalistik disebut sebagai standar kelayakan informasi, meliputi kebaruan, besaran, penting, kedekatan, keterkemukaan, dan sentuhan manusiawi atau human intrest, katanya.
Sukemi menyambut baik kebijakan dari Prodi K3 yang mensyaratkan mahasiswa yang membuat laporan kuliah lapangan dan magang dengan membuat tulisannya di media massa maupun medsos. Ini langkah baik dan perlu dicontoh oleh Prodi lain. Menulis adalah proses komunikasi tertinggi setelah mendengar dan membaca. Itu sebabnya menulis bagi sebagian orang adalah sulit. Tapi jika terus berlatih tidak ada yang sulit. Modal untuk menulis adalah membaca, kata Sukemi.
Bagaimana menuliskan laporan kuliah lapangan atau magang dalam sebuah tulisan di media massa? Tentu tidak dimulai dari latarbelakang teori atau dasar pemikiran, tapi mulailah dari kesimpulan yang paling menarik dari apa yang ditemui selama kuliah lapangan atau magang, baru kemudian disertai teori yang menjadi kkesimpulan yang dikemukakan. Jadi berbeda membuat laporan remi seperti skripsi atau menulis jurnal dengan menulis untuk di media massa, kata Sukemi yang mantan wartawan dan kini diamanahi sebagai Ketua Humas Unusa.
Sementara Rudi Umar Susanto, M.Pd, yang hadir sebagai pembicara kedua, menyampaikan materi tentang bagaimana membuat tulisan yang memiliki potensi menjadi viral di media sosial. Dikatakannya, selain di media massa, tulisan juga bisa dimuat di media sosial dan berpotensi menjadi viral jika apa yang ditulis itu benar-benar menarik dan dibutuhkan banyak orang.
“Jika kalian mau menulis di Medsos berarti tulisannya harus bisa menjangkau semua kalangan, pemula, menengah dan pembaca tingkat lanjut. Singkat, padat adalah ciri tulisan di Medsos, karena itu ilustrasi atau info grafis menjadi penting untuk pengikat pembaca,” ungkap pria yang juga Dosen S1 Pendidikan Bahasa Inggris Unusa. (Humas Unusa)