Disambut Wakil Gubernur Jatim, Pelantikan MPM, BEM dan UKM

Surabaya – Lewat Daring, Unusa melantik Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan Unusa, Jumat (30/7).

Acara dipimpin langsung oleh Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, yang menyambut baik adanya pelatikkan organisasi mahasiswa (Ormawa). “Dengan ikuti ormawa, mahasiswa bisa belajar untuk menjadi pemimpin, sehingga kelak bisa menjadi pemimpin yang baik untuk masa depan diri serta bangsa Indonesia. Melalui acara ini Unusa mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang baik dalam kepemimpinan,” kata Rektor.

Melalui ajang Ormawa dan pelatihan kepemimpinan ini, Jazidie berharap bisa mendapatkan pemimpin untuk masa depan. Mengutif buku The Leadership Challenge, Jazidie mengatakan ada empat karakter yang harus dibutuhkan seorang pemimpin. “Empat karakter itu meliputi jujur, berpandangan kemasa depan, inspiring, dan kompeten,” jelasnya.

Keempat karakter tersebut, katanya melanjutkan, jika disatukan akan menjadi kredibilitas. “Jika mengingat empat karakter itu adalah sesuai dengan apa yang diucapkan Nabi Muhammad SAW, yaitu, Siddiq, Amanah, Tabliq, dan Fathonah,” ucap Jazidie.

Dalam pelantikab tersebut hadir pula Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Dia mengatakan, milenial saat ini memiliki tantangan yang cukup besar. “Dimana saat ini ada generasi rebahan yang mana kondisi kesehatan akan terganggu atau tidak fit,” ungkapnya.

Selain itu ada generasi terdiktraksi, serta generasi sumbu pendek yang mudah marah. “Sehingga perlu adanya sering membaca literasi yang banyak, serta membaca dahulu sepenuhnya,” terang Emil.

Kehadiran Unusa ini sangat berarti di masyarakat sekitar dan masyarakat Nahdliyin. ” Kehadiran dan trobosan yang diberikan Unusa cukup berarti bagi masyarakat,” beber Emil.

Suami dari Arumi Bachin ini menjelaskan dimasa pandemi ini semua kegiatan mahasiswa dilakukan secara daring. Namun ada beberapa kegiatan UKM yang tidak bisa dilakukan secara online, tapi karena kondisi pandemi, semua harus dilakukan secara online, setelah pandemi berakhir maka akan dijalani secara offline.

Sementara Ketua BEM periode 2021-2022, Riyan Asyari menjelaskan, banyak tantangan remaja saat ini yang ingin memecah belah bangsa, sehingga dengan pelatihan kepemimpinan kita bisa lebih memahami dan mengantisipasi akan adanya tindakan yang hendak memecah belah bangsa. (sar humas)